29. Mask

81.5K 9.7K 1.5K
                                    

Koreksi jika menemukan typo, saya masih bocah lima belas tahun yang tidak memperhatikan detail:)

-Istri Lucas kuy

ʕ•ε•ʔ.
.
.
.

Sorakan penonton yang menyemangati jagoannya masing-masing terdengar hingga keseluruh wilayah di SMA Pandawa. Mereka tetap semangat mendukung jagoan mereka walaupun tidak bisa melihat wajahnya.

Hari ini para pemain basket dari SMA Pandawa dan SMA Angkasa yang menjadi lawan main menggunakan masker, kecuali dua orang yaitu Gibran dan Nakula.

Bukan masker udara seperti yang kalian bayangkan melainkan masker wajah varian strawberry warna soft pink yang umumnya dipakai para kaum hawa.

Siapa lagi pelakunya kalau bukan Nakula?. Pemuda itu terlampau posesif hingga memerintahkan seluruh pemain untuk menggunakan masker, agar Naura tidak bisa melihat wajah mereka. Tidak perduli jika itu membuat para pemain merasa malu.

Nakula memang tidak pernah aktif dalam kegiatan sekolah apapun. Tapi karena ini sudah menyangkut Naura maka Nakula akan melakukan apapun termasuk ikut bermain dan memerintahkan semua pemain untuk menggunakan masker.

Para pemain hanya bisa pasrah jika masih sayang nyawa. Pengecualian untuk Gibran yang tidak hadir saat pemain lainnya sedang mengoleskan masker.

Pertandingan berjalan lancar. Mereka tidak menjadikan masker sebagai penghalang jalannya permainan. Mereka tetap semangat saat menjalankan pertandingan.

Saat ini skornya seri. SMA Pandawa nyaris mengalami kekalahan karena Gibran yang terlihat berseteru dengan Nakula. Ia menganggap Nakula tidak seharusnya ikut bermain hingga Ia menjadi egois dan tidak mau bekerjasama dengan timnya.

Tapi pada akhirnya SMA Pandawa dapat merasa lega karena kemenangan berhasil jatuh ketangan mereka berkat Nakula yang mau bekerjasama juga skillnya yang luar biasa.

Permainan berakhir dan kedua kapten tim bersalaman sebagai tanda perdamaian tanpa adanya permusuhan. Ini hanya permainan dan hubungan kedua sekolahpun terbilang cukup baik.

"Uwouw! emejing sekali pacar lo Ra" puji Chilla.

Naura berdecak kemudian menutup kepala Chilla menggunakan sampah kresek terdekat yang bisa Ia temui.

Chilla dan Naura memiliki banyak kesamaan. Salah satunya kesukaan mereka terhadap cogan. Mendengar Nakula dipuji membuat kuping Naura panas sendiri.

"Yura mau nyamperin Ka Nakul. Ikut ga?" tanya Naura sedikit ketus.

"Ikutlah. Abis ini acaranya kerja bakti abis itu pulang."

Kedua gadis itu berjalan menuju tepi lapangan, tempat dimana tim basket SMA Pandawa beristirahat.

"Lo kenapa sih Gib? namanya tim harus bisa kerjasama! kalo lo egois kaya gini main sendiri aja sana! hampir aja kita kalah gara-gara lo!" sembur kapten tim pada Gibran yang sedang mengatur napasnya.

"Cih, bocah teriak bocah" cibir sisi lain Naura. Pelan tapi masih dapat terdengar oleh Gibran.

Nakula yang berada dihadapan gadis itu bisa langsung menyadari bahwa yang mengendalikan tubuh itu sekarang adalah sisi lain gadisnya.

"Fla!" sapa Nakula senang. Ia belajar untuk menyukai Queensha karena gadis itu masih Naura, hanya saja sifatnya yang berbeda.

Big BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang