9. Bos Laknat

155K 15.8K 1.3K
                                    

"Lama gua penggal"
-Nakula
.
.
.

"Huaaaa Yura gamao sekolahhh!!! hari ini dapet pelajaran Cikgu Jasmine! Yura belom buat pr!!!" racau Naura dalam tidurnya karena merasa terganggu dengan tepukan pelan dipipinya.

"Ra! Bangun ada cogan!!!" teriak Gibran disamping telinga Naura.

Mendengar kata 'cogan' dengan sendirinya mata Naura terbuka dan mengubah posisinya menjadi duduk.

Saat ini mereka sedang berada dikamar Naura. Gadis itu diantar Nakula tadi sore dan sekarang sudah malam.

"Mana? mana? instagram Yura itu @Nauralavenda nanti kita kontek-kontekan ya ganteng!" ucap Naura reflek.

Kekehan Gibran membuat Naura tersadar dan menatap Kakaknya dengan tatapan kesal karena sadar sedang dijahili.

"Bang Gib ih!!" kesal Naura yang semakin merubah kekehan Gibran menjadi tawa.

"Cogan mulu! Bule ganteng mau lo kemanain?" tanya Gibran disela tawanya.

Naura terlihat berpikir keras sebelum akhirnya kembali membuka suara.

"Kemanain ya? Yura jadiin lelaki simpenan aja kali ya?" ujar Naura membuat Gibran menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Kasian banget nasibnya jadi lelaki simpenan" batin Gibran.

"Lo jauh-jauh deh sama dia dek! dia bukan orang normal kayak kita" ucap Gibran tiba-tiba serius.

"Kayak gue doang deh. lo kan rada-rada" ralat Gibran dalam hati.

"Kenapa sih semua orang nyuruh Yura jauhin dia? dia baik tau" ucap Naura tak terima. ekhm

"Tau apa lo soal baik? plankton yang bertahun-tahun pengen nyuri resep rahasia aja lo bilang baik" ujar Gibran.

"Hehe... Iya sih, tapi dianya ganteng gimana dong?"

"Gantengan juga gue"

"Ga sih sekarang gantengan dia. Asli dia ganteng banget! cowok yang liat dia aja bisa tiba-tiba belok" ujar Naura tersenyum sendiri mengingat paras tampan Nakula.

Ingatan Gibran terlempar pada saat dirinya ingin menjemput Naura dimarkas Nakula tadi siang. Disaat Ia kalah debat dengan Nakula dan saat Nakula memujinya dengan kerlingan mata nakal tapi sedikit menggoda.

"Gitu dong... Kan gantengnya nambah" puji Nakula disusul kedipan mata nakal juga ekspresi menggodanya pada Gibran.

Gibran bergidik ngeri membayangkan hal itu. Segera Ia menggeleng-gelengkan kepalanya agar kedipan mata nakal itu segera hilang dari kepalanya.

"Kayaknya dia yang belok deh" batin Gibran.

"Lo udah makan dek?" tanya Gibran.

Naura tak menjawab tapi suara perut yang meronta untuk diisilah yang menjawab.

"Hehe... belom" Naura memasang cengiran yang memamerkan gigi gingsul juga kedua lesung pipinya.

"Yaudah gue ambilin kebawah dulu"

"Eh kenapa? Kan biasanya Yura yang turun kebawah?" tanya Naura tapi Gibran diam tak menjawab.

"Papah pulang ya?" tanya Naura antusias. Terlihat mata hazelnya berbinar menandakan bahwa gadis itu sangat senang.

Big BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang