Wanzayyy makasih 100knya! Ara punya banyak fans ternyata, ahayyy
-NauraLav.ʕ•ε•ʔ.
.
.
.Queensha memasuki perkarangan rumahnya dengan langkah gontai. Lelah seharian bermain dengan Dodo dirumah Nakula. Yang bermain memang hanya Naura tapi Ia ikut merasa lelah karena mereka berbagi tubuh yang sama.
Sesaat setelah membuka pintu, hal pertama yang Ia lihat adalah Gibran. Cowok itu sedang melipat tangan dengan sorot mata marah. Namun karena ini Queensha, gadis itu tidak takut tapi sebaliknya. Ia membalas tatapan Gibran dengan tatapan datar.
"Ngapain aja jam segini baru pulang? belajar ga bener?" tanya Gibran tajam, pasalnya jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam dan adiknya baru pulang.
"Urusannya sama lo apa?"
"Gue abang lo!"
Queensha tertawa remeh. Setiap malam Naura menangis karena sendirian dirumah sebesar ini, sampai membuat Queensha terpaksa mengambil alih untuk mencegah gadis itu melukai diri sendiri. Lalu dengan mudahnya Gibran mengaku saudara? kemana saja dia belakangan ini?.
"Baru inget status lo. Kemarin kemana aja? saat gue butuh lo kemana?"
"Terserah gue lah. Gue juga punya kehidupan sendiri bukan cuma buat lo doang."
"Yaudah, terserah gue juga kalo gitu. Minggir! gue capek mau tidur. hidup gue juga gacuma buat nurutin kemauan lo!" ucap Queensha berjalan melewati Gibran.
"Makin hari lo makin ngelawan ya. Gaheran papah benci sama lo. Semua gara-gara Nakula yang ga bener itu" ucap Gibran membuat Queensha yang tengah berjalan mendadak berhenti.
Tangan gadis itu mengepal. Jika saja Naura tidak menyayangi Gibran maka dengan senang hati Ia akan menghajar Gibran habis-habisan. Namun, emosinya tidak terbendung. Gadis itu berbalik kemudian menarik kerah baju Gibran agar mendekat.
"Heh! Mentang-mentang lo abang gue, Lo ga berhak ngomong seenaknya!" tekan Queensha.
"Apa? emang bener kan? liat aja posisi lo sekarang. Sopan emangnya ngomong sama yang lebih tua kaya gini?"
"Orang kaya lo gapantes disopanin!"
Gadis itu melepaskan cengkramannya dari kerah Gibran kemudian melanjutkan langkahnya ke kamar. Tangannya terkepal, masih belum puas membalas tapi Ia tahan. Ia akan sangat berbahaya bila marah karena selama ini Queenshalah yang menyerap penderitaan Naura. Tidak semua karena sangat banyak.
"Ra! putusin Nakula! dia cowo ga baik!" teriak Gibran emosi.
"Sorry, gue gabisa jauhin orang yang selalu ada buat gue"
Setelah itu pintu ditutup kasar, Queensha memejamkan matanya dan membiarkan Naura mengambil alih. Hanya gadis itu yang tau caranya membahagiakan diri sendiri.
"Wanzayyyy dah di kamar aja. Bodolah, waktunya konser!!!" ujar Naura heboh.
Gadis itu menyalakan musik di ponsel lalu menyambungkannya ke speaker agar suaranya besar. Setelah selesai Ia berjalan ke kamar mandi dan tak lama terdengar nyanyian dari dalam kamar mandi tersebut.
Sedangkan dibawah sana Gibran masih berusaha mencerna kejadian barusan. Emosi membutakannya sehingga Ia tak sadar dengan kata-kata yang telah Ia lontarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Big Baby
Teen FictionBagaimana jadinya jika gadis manis nan manja mendapat musibah cowok badboy tapi hanya manja padanya? sungguh itu adalah mimpi buruk karena itulah yang dirasakan Naura sekarang. . . . "Naura! Nakula mau coklat itu..." "Ck. untung sayang" . . . [Tee...