34. Trauma

91.6K 9.7K 1.8K
                                    

Please baca aja gausah protes!. Authornya galak. yg komen jahat say good bye. Saiya block🔪

-Istri Shawn Mendes

.ʕ•ε•ʔ.

.
.
.


Naura pulang pada pagi hari dari rumah sakit. Sebenarnya masih nanti siang namun gadis itu kekeuh ingin masuk sekolah. Ia juga tidak betah dirumah sakit karena Ia dan Chilla selalu diganggu oleh para suster saat membuat tiktok. Entah itu menyuruh mereka untuk berhenti ataupun ikut bergabung bersama.

Saat membuka pintu, yang pertama kali dilihatnya Gibran yang tengah mengikat tali sepatunya. Wajah pemuda itu terlihat suram dan menyeramkan.

Menyadari kedatangan seseorang Gibran mengangkat kepalanya yang tadi menunduk. Bukannya senang dengan kehadiran Naura, Pemuda itu malah memasang wajah datarnya.

"Masih inget rumah?" tanya Gibran ketus.

"Masih! foto cogan banyak dikamar Yura! mana mungkin lupa. Ahayyy"

"Murahan" ucap Gibran pelan namun masih terdengar oleh Naura.

Tangan Naura mengepal. Selama ini Ia selalu dimarahi jika bertindak atau berbicara tidak sopan namun apa bedanya Ia dengan Gibran?.

"Bang Gib ih! pengen tak hiihhh!!! Wanzaayyyy gaul bet ga tuh bahasa Yura? ahayyy" ucap Naura kesal namun tetap Ia mengakhiri ucapannya dengan kosa kata alay.

Gibran memberikan tatapan datar kemudian berjalan melewati Naura dalam diam. Seperti biasa, Ia berjalan dengan aura dingin. Tapi yang membuat Naura heran adalah kakaknya itu tidak pernah bersikap sedingin ini padanya.

"Bang Gib anterin Yura sekolah! tunggu bentar!!" teriak Naura.

"Udah gede gausah manja!. Gue sibuk mau jemput Laura" ucap Gibran tajam.

Naura menatap sendu punggung Gibran yang menjauh. Kakaknya memang memiliki sifat dingin namun tidak pernah sedingin ini. Terasa asing seperti bukan Gibran yang selalu melindungi, memanjakan, dan menghadapi sifat Naura dengan sabar selama ini.

"Bang Gib, Yura kangen..."

Benar. Ia rindu semua kenangan indah yang mereka lalui bersama sejak kecil. Pemuda itulah yang selalu melindungi dan menemaninya karena
Ayahnya selalu kasar pada Naura. Tapi pada akhirnya, Gibran juga ikut menjauh dari gadis itu.

.ʕ•ε•ʔ.

Pagi itu suasana sekolah terasa mencekam sejak penemuan darah dan rambut yang berserakan di dalam salah satu kelas. Pihak sekolah sudah mengumumkan bahwa kedua hal tersebut adalah milik Mona dan Riska yang saat ini tengah dirawat dirumah sakit, namun tetap tidak mengurangi rasa takut warga sekolah.

Kedua gadis itu ditemukan oleh satpam penjaga yang bertugas untuk mengunci pintu setiap kelas. Mereka dibawa kerumah sakit kemarin namun satpam tersebut lupa membersihkan darah dan rambut yang berserakan dimana-mana. Alhasil hal tersebut menggemparkan warga sekolah.

Beruntung Mona dan Riska masih dapat diselamatkan walau dalam keadaan yang mengenaskan juga kondisi mental yang terganggu.

Disaat para warga sekolah tengah berbincang masalah tadi, dilain sisi terdapat Nakula yang memeluk posesif gadis dipangkuannya.

"Ka Nakul lepasin dong. Ara mau nimbrung gosip lambe turah sekolah" ucap Naura memohon.

Bukannya melepas, Pemuda itu malah semakin mengeratkan pelukannya. Kepala pemuda itu Ia senderkan pada bahu Naura dengan mata terpejam.

Big BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang