-ARKALYA 03-

379 8 0
                                    

"Sok banget sih tuh cewek!" ucap Salsa yang kesal karena rencananya yang ingin memberi pelajaran pada Alisya gagal.

"Itu adek gue anjing!" sahut Devan kesal mengingat yang dimaki Salsa adalah Alya, adiknya sendiri.

Setelah mengucapkan hal itu, Devan segera menyusul Alya, berlari menjauh dari Salsa, Cintya, Zico, dan juga Arka yang masih mengepalkan tangannya. Ia terganggu. Terganggu dengan kedatangan Alya.

"Bisa-bisanya tuh cewek gangguin acara kita, ck," ujar Cintya ikut mengompori. Gadis itu tidak suka melihat kedekatan Devan dan Alya, meskipun ia mengetahui bahwa mereka berdua bersaudara.

"Gue gaakan lepasin gitu aja," ucap Arka tiba-tiba, membuat Zico membolakan matanya menatap Arka.

"Jangan gila deh Ar, dia adeknya Devan, lo mau kita pecah cuma gara-gara masalah ginian?" tegur Zico. Jangan sampai pertemanan mereka terancam karena hal sepele seperti ini.

Arka yang mendengar hal itu menjadi terdiam, lain hal -nya dengan Salsa yang memutar bola matanya kesal, "Apaan sih Zico!? Biarin aja kali, cewek sok jago itu harus dikasih pelajaran biar tau diri!"

Cintya mengangguk menyetujui ucapan Salsa, "Lagian, selama ini Arka ga bakal lepasin hama dengan mudah, kan?"

Arka yang tadinya terdiam sekarang tengah menampilkan smirk-nya, benar kata Cintya, ia tidak akan mudah melepaskan hama yang berani mengusiknya.

"Gue tau, lo deketin aja dia, bikin dia suka sama lo, dan tinggalin," saran Salsa membuat Arka menatapnya penuh arti, menarik.

"Defalya Deynira," ucap Arka tiba-tiba, "Lo target gue selanjutnya."

Salsa dan Cintya yang mendengar hal itu mengembangkan senyumnya, berbeda dengan Zico yang sudah pasrah, entah apa yang akan terjadi setelah ini.

•••••

Teetttt teetttt teetttt

Suara bel yang menandakan saatnya untuk kembali ke rumah masing-masing itu membuat Alya, Alisya, dan Naissa menutup buku mereka dan memasukkannya ke dalam tas.

"Al, lo pulang bareng siapa?" tanya Alisya yang sudah selesai merapikan tasnya.

"Gue bareng Bang Devan," jawab Alya, dan Alisya pun hanya menganggukkan kepalanya.

Memang setelah kejadian tadi Alya dan Alisya menjadi dekat, dan Alya langsung diberi pertanyaan oleh kedua sahabat barunya tentang hubungannya dengan Devan yang notabene -nya adalah jajaran siswa populer bersama Zico dan Arka.

"Yaudah yuk, bareng kedepannya!"

Mereka bertiga akhirnya berjalan keluar kelas bersama sambil bercanda sesekali, dan akhirnya mereka harus berpisah karena Alya harus menyusul Devan di parkiran, sedangkan Alisya dan Naissa sudah ditunggu jemputannya di halte sekolah.

"Yaudah deh gue balik duluan ya, lo berdua ati-ati, dahhh!" Alya melambaikan tangannya dan segera berlari kecil menuju parkiran sekolahnya.

•••••

"Al!" panggil Devan yang tengah bersandar di samping pintu mobilnya. Tapi ia tak sendiri, ia bersama 2 orang siswa yang sepertinya tidak asing untuk Alya.

Alya berjalan mendekati gerombolan siswa itu, "Lo?!" Alya menunjuk salah satu dari 3 orang yang berada di hadapannya itu.

"Kenapa Al?" tanya Devan menatap Alya dan Arka bergantian.

"Abang kok masih mau sih temenan ama dia!?" seru Alya sembari menatap Arka dari atas sampai bawah dengan tatapan sinisnya.

"Siapa? Arka?" tanya Devan memperjelas siapa yang ditunjuk oleh Alya.

ARKALYA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang