"Hufffttt."
Disinilah Alya sekarang, setelah kejadian tarik menarik tadi, akhirnya Arka berhasil menarik kembali Alya untuk duduk di kursi pemainnya.
Jangan lupakan Alisya dan Naissa juga yang pastinya mengekor pada Alya. Sedangkan Salsa dan Cintya tadi sudah diusir oleh Zico terlebih dahulu sebelum mereka kembali.
Pertandingan sekarang sudah dimulai, Alya yang tadinya malas lama kelamaan menjadi greget juga. Naissa apalagi, gadis itu sudah berteriak seakan-akan ia adalah pelatih tim itu, sedangkan Alisya diam-diam memfokuskan pandangannya pada Devan yang sedang mendribble bola.
"AYO! AYO!"
"NAH BAGUS! LANJUT LANJUT!"
"MAJU! SER--- Mmphfft,"Zico yang sedari tadi sudah jengah mendengar teriakan Naissa akhirnya membekap mulut gadis itu, menariknya pelan duduk tepat disampingnya.
"Berisik banget sih? Abis makan toa lo?" Zico melepaskan tangannya setelah sekiranya Naissa sudah aman.
"Apasih Zico?!" Naissa mengerucutkan bibirnya sebal, hal itu tanpa sadar membuat lelaki di sebelahnya ini berdebar dan mengangkat bibirnya membentuk sebuah senyuman.
"Pacaran aja--"
Brakkk
Belum Alisya selesai meledek Zico dan Naissa, suara seperti ada sesuatu yang terbentur itu mengalihkan perhatian semuanya.
Terlihat disana Arka sedang terduduk dengab tangan kiri dan kedua lututnya yang sudah terlihat lecet dengan darah yang lumayan banyak.
"ARKA!"
Alya yang melihat itu tanpa sadar meneriakkan namanya, entah mengapa gadis itu merasa sangat khawatir saat ini.
"Kalo gabisa main gausah curang!" ucap Devan menatap sengit pada Reza, sedangkan Arka sudah dibantu untuk melipir ke arah kursi pemain.
"Temen lu aja gabisa main," balas Reza santai.
Devan yang mendengar hal itu mengepalkan tangannya, "Anjing lo ya!"
Bughh
"AAAAAA!"
Pekikan nyaring yang bersautan makin terdengar melihat kedua lelaki tampan yang sedang ber -adu itu.
"Lis, tahan Bang Devan tolong, gue harus bantuin Arka dulu," pinta Alya pada Alisya yang hanya dijawab deheman saja.
Alisya akhirnya melangkahkan kakinya ke arah lapangan, menarik kerah baju Devan dari arah belakang.
"Udahlah, lo buang-buang tenaga tau gak?!"
Devan yang sedang diliputi amarah menjadi menatap geram pada Alisya yang menghambat pergerakannya itu.
"Apa?! Mau nonjok gue juga lo?" Alisya memberi tatapan sinis pada Devan, setelah itu ia berbalik menatap Reza dengan tajam,
"Balik lo sana!"Alisya melangkahkan kakinya untuk kembali ke tempat duduk pemain, dengan menyeret lengan Devan tentunya.
Sedangkan Alya sekarang sedang sibuk memberi pertolongan pertama pada Arka, karena kebetulan ia sudah mempelajarinya di kelas ekskul waktu itu.
"Masih sakit ya Ar? Kita ke rumah sakit sekarang aja ya," ajak Alya yang menunjukkan raut khawatirnya.
Melihat itu Arka menjadi tertegun sejenak, ia merasakan sesuatu, entahlah, ia merasa sangat bahagia hanya karena melihat Alya mengkhawatirkan dirinya.
"Mobil gue udah siap, ayo ke rumah sakit, lo ikut!" ucap Zico kemudian menggandeng tangan Naissa yang sedang asyik menonton drama di dunia nyata itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
ARKALYA (END)
Fiksi Remaja[Non-baku] "Gue gaakan lepasin lo gitu aja!" "Gue ngaku kalah." . . . Defalya Deynira, Gadis cantik dengan tubuh proporsional itu mulai memasuki kehidupan baru di lingkungan barunya. Ia menginjakkan kakinya kembali di kota Jakarta ini setelah sekian...