Hari ini adalah hari Senin, Alya sudah siap dengan seragam putih-putih dengan slayer dan topi PMR yang ia kenakan, yah setelah perdebatan kecil antara ia dan sahabat-sahabat nya karena menyuruhnya masuk ekskul ini dan itu, akhirnya Alya memutuskan untuk mengikuti ekskul PMR. Kalo ditanya kenapa? Ya, pengen aja, kata Alya.
Dan hari ini adalah hari pertama ia bertugas berjaga-jaga di samping lapangan apabila ada murid yang pingsan saat upacara.
"Anak PMR nih sekarang??" Devan mengacak-acak rambut Alya yang membuat Alya mengerucutkan bibirnya sebal.
"Udah jangan manyun-manyun gitu, cepet sarapan, ntar keburu telat lagi!"
Alya segera menyusul abangnya itu menuju meja makan, dan segera menghabiskan sarapannya.
Mereka pun segera berangkat menuju sekolah.
•••••
Ckitttt
Suara gesekan rem sepeda motor terdengar di depan gerbang yang sudah tertutup itu.
"Jam 7 lebih 5 menit," ucap sang pengendara motor tadi melihat jam yang melingkar di tangannya.
Baru saja ia memutuskan akan membolos, tiba-tiba guru yang sedang berjaga datang dan menghampiri ke arah gerbang.
"Arka! Mau kemana kamu!?" Suara melengking guru dengan tubuh gempal itu akhirnya menghentikan rencana membolos siswa terlambat tadi yang ternyata adalah Arka.
"Masuk!"
Brumm brumm
Arka yang mendengar itu langsung saja menjalankan motornya ke arah parkiran sekolah tanpa menjawab ataupun merespon guru tadi. Ia menstandar -kan motornya serta melepaskan helm yang ia kenakan, juga melepaskan jaketnya dan memasukkannya ke dalam tas yang hanya berisi 1 buku tulis itu.
"Cepat ke lapangan!"
Arka lalu kembali melengos ke lapangan upacara tanpa merespon sedikitpun ke arah guru yang menegurnya tadi.
"Hufttt."
Dan disinilah Arka sekarang berdiri, di barisan anak-anak yang terlambat dan tidak mengenakan atribut lengkap.
Netranya menatap ke sekeliling lapangan dan berhenti ketika menangkap sesosok gadis yang berbeda di matanya, gadis yang bisa menarik perhatiannya itu.
"Oh, anak PMR?" Arka menyunggingkan senyum miringnya dengan tatapan yang sulit diartikan.
Tiba-tiba,
Brukkk
"Eh, ada yang pingsan!"
"Tandu, tandu!"
Mendengar hal itu Alya segera menoleh ke arah sumber suara dan segera berlari sambil meminta tolong anggota lain untuk membawakan tandu.
"ARKA?"
Yah, itu Arka yang 'pingsan', sebagian dari kalian mungkin tau penyebab Arka pingsan, ya nggak?
"Eh angkat, angkat! Bawa ke UKS!" Alya ikut membantu 4 orang anggota PMR lainnya untuk membawa Arka ke UKS.
"Taruh disitu aja!" Alya menunjuk salah satu bilik dan segera mengambil minyak kayu putih di lemari.
"Nih-nih, kasih!" Alya menyerahkan minyak itu kepada Adit, ketua ekskul PMR.
"Alya, kamu jaga dia dulu disini sampe sadar, kita semua mau balik ke lapangan."
"Tapi--"
"Oiya satu lagi, jangan lupa buatin teh anget buat dia ya? Kita tinggal dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKALYA (END)
Teen Fiction[Non-baku] "Gue gaakan lepasin lo gitu aja!" "Gue ngaku kalah." . . . Defalya Deynira, Gadis cantik dengan tubuh proporsional itu mulai memasuki kehidupan baru di lingkungan barunya. Ia menginjakkan kakinya kembali di kota Jakarta ini setelah sekian...