part 5, pelukan arga ☠

7.2K 875 205
                                    

yuhuuuuuu balik lagiii dongggggg
vote follow dulsssss
komen juga banyak banyakkk
moga part ini kalian sukaa
okeyyy happy readingggg lop yuuuuu😘😘😘

they called me boon, thats what i like-☆

enjoyyyyy

~~~
"Percaya lah dunia itu adil, kenapa?
karena dimana kamu kehilangan seseorang disitu juga kamu akan dapat seseorang yang baru."
~~~

"Kalau sama terus sih artinya kita jodoh," ucap Aurora saat ia dan Arga sedang bersama, Arga akhirnya mau mengajarkan Aurora karena dipaksa Pak Wawan.

"Gausah bacot lo!" seru Arga kasar, Aurora sedikit tersentak mendengernya, namun gadis itu tetap saja senyum.

Arga mulai mengajarkan Aurora, mulai dari cara memegang bola dulu, itu yang wajib dipelajari jika masih pemula. Sampai mempelajari pivot.

Melihat Arga yang memantulkan bola basket dan memasukkannya ke dalam ring membuat Aurora terkagum-kagum dibuatnya, Arga yang ganteng, malah makin ganteng jadinya.

Teknik bermain basket yang Arga miliki sangatlah keren, Aurora terdiam melihat Arga memainkan basket, sangat berdamege, ditambah lagi keringat Arga yang berjatuhan membuat Aurora semakin tergila-gila.

"Giliran lo," ujar Arga membuyarkan lamunan Aurora, Aurora bingung giliran apa dia?

"Lo gak liat gue main tadi?" ucap Arga lagi lalu Aurora menggeleng kecil, Arga mengacak rambutnya frutasi, lalu ia duduk, susah sekali mengajarkan orang seperti Aurora menurutnya.

"Kalau gak niat belajar, gak usah sama gue!" seru Arga kasar, Aurora hanya diam di tempat, tak berani menggangu Arga.

"Maaf," balas Aurora singkat, lalu mengambil bola yang tergeletak begitu saja di sana.

Aurora lalu memantulkan bola baset lalu melemparkan bola itu ke ring. Yang Aurora lakukan dilihat oleh Arga. Namun lemparan itu meleset, bola itu malah memantul di ring dan kembali lagi ke arah Aurora, tepatnya kembali lagi ke kepala Aurora.

Arga yang melihat itu langsung berdiri dari duduknya dan melindungi Aurora dari bola itu menggunakan punggungnya, yapp Arga memeluk Aurora yang tersentak karena bola itu malah kembali lagi dengannya.

"Lo gak papa?" tanya Arga melepaskan pelukannya saat bola itu sudah menghentak kasar di punggungnya, namun Arga tak begitu mempedulikan dirinya, yang penting orang lain selamat.

"Gue gapapa, harusnya gue yang tanya lo gapapa kan?" tanya Aurora balik ke Arga, ia melihat punggung Arga yang basah karena keringatnya, tentu saja Aurora tidak melihat ada luka di sana.

"Sakit gak? Keras loh tadi," tanya Aurora lagi, ia sangat khawatis dengan Arga, ia melihat Arga dengan tatapan khawatir.

"Gue gapapa," balas Arga lalu ia kembali duduk di kursi tempat istirahat lapangan basket.

"Makanya kalau gak bisa jangan sok-soan!" seru Arga membuat gadis yang ada di depannya sedikit sedih, ia memudarkan senyumnya.

"Maaf Arga. Eh lo gak minum daritadi, gue beli minum dulu ya," timpal Aurora mengubah topik membicaraan.

"Gausah."

ARGALA -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang