part 52, ASVERAGOS angkatan 10 ☠

3.5K 56 0
                                    

haiii gimana kabarnya? baik gakk sampe part ini?

gak nyangka udah nulis sampe mau tamat ya

mau happy ending atau sad ending nii?

spam komen yaaaa, kalau komen kalian gak nembus, boon gak bakal update lagi, sekaliii ini aja kalian spam komen, karena sebentar lagi menuju epilog

masa ngebaca doang tanpa jejak😑

okey selamat membaca, dan jangan lupa untuk sebar cerita ini ke temen-temen kalian biar mereka juga terhibur dengan karya muyy satu ini

~~~

Arga sedang duduk di sofa markas Asveragos, seperti biasa cowok itu sedang memainkan ponselnya. Arga lalu meletakkan ponselnya di saku celananya, menyuruh Rain anggota Asveragos untuk mendekat dengan Arga sekarang.

"Kenapa Bang?" tanya Rain kepada Arga, cowok itu bingung juga tegang, tak biasanya Arga memanggilnya seperti ini. Kalau dikeluarkan dari Asveragos kan gak lucu.

"Gini, gue mau lo yang jadi ketua Asveragos angkatan 10, apa lo bersedia?" ucap Arga langsung, daripada harus basa-basi terlebih dahulu itu hanya membuat lama saja.

"Beneran Bang?"

"Lo pikir gue ga serius? Lo bakal dibantu sama Alkatras, Alkazas, Zergan, Regar, Braga, dan Delvin," ucap Arga, membuat Rain melebarkan matanya, memang impiannya menjadi ketua Asveragos sangatlah dia nantikan.

"Ini serius Bang?" tanya Rain lagi untuk memastikan.

"Kalau gue lulus nanti, lo bakal jadi penerus gue," balas Arga lalu menaikkan dan melipatkan satu kakinya di atau kaki bawahnya.

"Tadi gue mendengar dari rambut sakti gue ada yang bilang-bilang nama gue, tapi di mana ya?" Perkataan seorang cowok bersama satu temannya yang ada di dapur merkas terdengar oleh Rain dan Arga. Dua orang itu sedang mencari suara orang yang mengucapkan namanya tadi.

"Coba arahkan ke sana rambut lo Del, di mana sinyalnya," balas Braga, teman sebegonya Delvin. Sama swperti Jodan dan Davin. Katanya rambut berbentuk mie milik Delvin ada kuasa saktinya, kekuatan sakti untuk melacak.

"Nah di situ Bra," balas Delvin menunjuk kepada Arga dan Rain yang sedang berbicara. Dengan segera Braga juga Delvin mendekat ke sana.

"Bang ngapain lo manggil gue?" tanya Delvin kepada Arga membuat Arga mengerutkan keningnya.

"Gak ada gue manggil lo."

"Lah berarti petunjuk rambut gue salah dong, dehh siapa ya yang sebut nama gue tadi," kata Delvin sambil menyisir-nyisir rambut mienya.

"Abang yakin gue bakal dibantu sama orang sebego ini bang?" bisik Rain kepada Arga sambil menunjuk Delvin juga Braga yang mungkin tak mendengar ucapannya.

"Woi gue denger kata lo Rain, gue gak bego ya, bilang aja lo iri sama kekuatan sakti rambut gue, lo yang bego!" elak Delvin tak terima karena mendengar jelas bisikan Rain tadi

"BTW tumben kalian bedua-berduaan, ngapain ni? Acara makan? Ikut dong gue. Ni jadi bertiga, karena kalau berdua yang ketiganya setan," kata Braga sambil duduk di smaping Arga.

"Lo setannya dong Bra." Yaa, mereka selalu memanggil Braga dengan sebutan singkat 'Bra' mana mau mereka panggil pake sebutan 'Ga' biar ada kesan unik kata mereka.

ARGALA -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang