part 19, dendam ☠

3.8K 404 103
                                    

ciuyyy, jamber kalian baca Argala part 19?

langsung cus lanjut aja kali yaaa

they called me boon, thats what i like-☆

enjoyyyyy dan selamat membacaaa

~~~
"Sahabat yang baik tidak akan mencelakai, tetapi sahabat yang baik akan menasehati, melindungi, dan tulus mengasihi,seperti bulan yang setia menerangi bumi."
~~~

Hari ini RADJA dipaksa Jordan agar datang ke sekolah pagi-pagi karena ia dihukum piket sendiri oleh Buk Arina, kerena minggu lalu hari Kamis Jordan tidak pike,t padahal sudah diteriaki oleh teman-teman sekelasnya, tapi ia malah kabur, itu mambuat ia dihukum hari ini piket sendiri sampai sekolah selesai.

Bukan malah piket, Jordan hanya sibuk bernyanyi, Jordan bernyanyi dengan suara aslinya yang bagus, sebenernya Jordan memiliki suara merdu, tapi ia tidak menunjukkannya. Jalan sana jalan sini berputar-putar dan mengelilingi meja sambil bernyanyi, itulah yang sedang Jordan lakukan saat ini.

"Tumben suara lo bagus jor," kata Davin sambil menikmati lagu Jordan dan sesekali ikut bernyanyi bersamanya.

"Lohh pada ngira suara gue jelek ya? Kalian salah besar!" seru Jordan lalu ia berputar seperti orang yang lagi menari balet. Ia bernyanyi dengan suara merdu tapi sesekali suara cempreng itu keluar.

"Jor ganti lagu lah, jelek banget lagu lo," titah Angkasa lalu Jordan berhenti bernyanyi dan melompatnya, ia memikirkam sebentar lagu apa yang bagus ia putar sekarang.

"Mau lagu apa? Semua gue bisa kan gue bandar lagu," jawab Jordan dengan senang karena suaranya laku, pastinya dengan bangga juga.

"Lagu That Should Be Me Jor," ujar Davin diberi anggukkan oleh Angkasa, Jordan lalu berfikir lagu That Should Be Me itu apa dan siapa pembuatnya.

"Gak bisa baha inggris gue njirrr," protes Jordan menolak reques Davin tadi. Ini adalah akibat sembong, katanya bandar lagu, nanyi lagu lama aja gak bisa.

"Lah kemaren bisa lagu Baby," balas Davin karena kemarin ia menjadi penonton Jordan saat itu.

"Gue cuma diajarin lagu itu sama guru les gue," sahut Jordan patah semangat lalu ia mengambil sapunya kembali dan melanjutkan hal yang paling menghilangkan strees, nyanyi.

"Yaudah gue yang nyanyi, lo Ooonya doang," kata Davin berdiri sambil menggenggam botol tupperware yang akan menjadi mignya saat bernyanyi.

Davin bernyanyi dengan suara keras seperti melampiaskan kemarahannya pada lagu itu, dan Jordan? Ia hanya mengucapkan Ooo saja sejak tadi, saking semangat menyebutkannya padahal hanya Ooo saja, cowok itu menjatuhkan botol tupperware milik Tegar yang membuat air yang ia bawa tumpah, ternyata itu bukan air putih tapi coca cola yang sengaja ia salin ke tuppewarenya karena takut mamanya akan marah.

Hal itu membuat Tegar marah, apalagi itu botol sedikit lecet kerena jatuh, ia takut mamanya akan memarahinya. Yang dipikirkan Jordan sekarang adalah sekarang ia harus membersihkannya, dan gimana cepet ngebersihinnya air itu kan lengket.

"Lo bawa coca cola kok pake tupperware sih anjingg, susah kan gue bersihinnya, salah lo juga ngapa letak tu botol di pinggir banget jadi kesenggolkan! Trus tupperware lo tutupnya gak kuat njirrr!" kesal Jordan menyalahkan Tegar, tegar yang tak mau disalahnya tentu saja ia ngelak dan tetap menyalahkan Jordan.

"Salah sendiri, ngapain nyanyi-nyanyi kan lo kena hukum, terus ini gimana ntar Mak gue marah njirr, lecet sikit niii," ujar Tegar memeluk tupperware unggu milik Ibu presiden.

ARGALA -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang