haii hai haiii
vote komen follow dulu yaaa
absenn pake nama haluan kaliann
they called me boon, thats what i like-☆
happy readinggg
~~~
Sudah hampir lima hari teman-teman Arga menunggu Arga untuk bangun dari komanya. Sudah hampir lima hari juga Aurora bulak-balik ke rumah sakit hanya untuk melihat keadaan Arga.
Kali ini inti Asveragos dan Aurora serta sahabatnya sadang ada di ruang VIP Arga, untuk menjenguk Arga yang sudah lama tertidur pulas di bankar rumah sakit.
"Ni ya gue mikir dari kemaren. Kan manusia mati kalau gak makan tiga hari, lah Arga gak makan lima hari, kok dia gak mati ya?" tanya Jordan kepada dirinya sendiri. Ia ingin menghibur teman-temannya yang dari tadi terdiam sambil menatap Arga dan tatapan kosong dan pemuh harapan agar cowok itu bangun.
"Lo bego apa gimana sih! Tapi iyla juga ya kata lo," ujar Davin menghina Jordan tapi ia malah meng-iyakan ucapan Jordan.
"Gan ini gimana Gan? Gue gak ngerti, kan lo ngerti ginian," tanya Jordan kepada Regan bagaimana bisa seseorang yang sedang koma dan tidak makan dalam tiga hari tidak meninggal?
"Orang koma memang gak bisa makan, juga gak merasa lapar karena orang koma menerima nutrisi dan cairan melalui pembuluh darah atau lubang makanan," jelas Regan dengan otak penuh dengan IPAnya. Anak IPA ni bosss.
"Udahlah gak ngerti gue, kalau gue koma udah mati kali ya?" putus Jordan, padahal ini sudah pernah dibahas di sekolah, namun pada saat itu Jorfan sedang tertidur di kelas.
"Aamiin Jor," balah Trols dengan nada sungguh-sungguh.
"Sialan lo!"
"Kenapa Arga lama banget tidurnya? Gak pegel apa gitu mulu," lirih Aurora yang sedang melihat Arga dari sofa ruangnya, suara Aurora terdengar jelas oleh teman-temannya.
"Cium Ror, ntar bangun," usul Jordan ngaur, seperti mengungkit kajadian kolam berenang saat Arga memberi Aurora nafas buatan dan Aurora langsung terbangun.
"Sapa tau aja bangun kayak waktu itu," lanjut Jordan membuat Aurora malu, ia kesal jika ada yang mambahas itu lagi. Gadis ia mendekat ke bankar Arga dengan tatapan sendu.
"Arga, kamu lagi mimpi apa? Betah banget tidurnya," gumam Aurora sedikit terkekeh, ia melerai rambut Arga dengan lembut karena di kepala Arga terdapan perban untuk menutupi luka itu.
Pintu ruangan Arga terbuka tanpa di ketok terlebih dahulu, terlihatlah seorang cewek dengan paper bag berhawarna biru di tangannya. Juga bunga yang ia bawa di tangannya.
Cewek ber-make up tebal juga soflen berwarna biru di matanya, dan pakaian mewah yang serba merah, sangat rempong bukan? Jordan saja menatap cewek itu dengan tatapan jijik dan tak suka.
"Aduhh panas banget ya ni ruangnya, padahal AC paling rendah lah perasaan," kode Jordan menatap ke arah Davin untuk cowok itu lanjutkan memanas-manasi cewek rempong itu, Vesya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGALA -END-
Teen FictionArgala Ravendra, seorang cowok dengan pesona selangit, alis tebal dengan mata tajam bernetra hijau, bibir penuh berwarna pink alami, hidung mancung dengan dagu yang terukir tajam. Siapapun itu tidak ada yang bisa menolak pesona sang Argala Ravendra...