part 10, arti nama ☠

4.8K 622 115
                                    

hola hola haiii, kayak biasa vote komen follow dulu sebelum bacaa

they called me boon, thats what i like-☆

okeyy happy readingg

~~~
"Jika hatimu banyak merasakan sakit, maka belajarlah dari rasa sakit itu untuk tidak memberikan rasa sakit pada orang lain."
~~~

"HEH, DIAM!!!"

"KUMPULKAN TUGAS KALIAN!!!"

"CEPATT!!" teriak Pak Bambang menggelegar sambil memukul-mukul pantat Jordan menggunakan penggaris legend nya. Perlakuan itu membuat pantat Jordan kesakitan.

"Sakit Pak," keluh Jordan melindungi pantatnya menggunakan kedua tanggannya. Tapi Pak Bambang tambah memukul lagi pantat Jordan lebih keras.

"DUDUK RAPI-RAPI MAJU KEDEPAN PRESENTASIKAN TUGAS KALIAN!!" seru Pak Bambang dengan emosinya. Seminggu yang lalu Pak Bambang memang sudah memberikan Tugas untuk kelas ini, namun hari Seninnya Pak Bambang lupa akan tugas itu, tapi sekarang Pak Bambang ingat lagi.

"Tadi disuruh duduk kok sekarang disuruh maju si Pak? Gimana kami duduk sambil maju," komen Jordan membuat Pak Bambang marah memukul keras meja di depan dengan penggaris legend nya.

"Yah patahh pak, nanti gimana bapak pukul pantat saya pak?" tanya Jordan membuat semua orang yang berada di kelas tertawa lapas berasorak heboh.

"YESS PATAHH!"

"GADA YANG MUKUL LAGI HAHAHA!"

"ALHAMDULILLAH."

"HARUS DI DOKUMENTASIKAN NIHH, BISA VIRAL DI TIKTOK."

"CATET TANGGAL WAKTU DETIK WOII!!"

"BUAT POSTER WOI!"

"GA ADA YANG NGAGETIN LAG.I"

"GE SEKALIAN BUKUNYA HILANG AJA."

"SEKALIAN ALISNYA DONG!"

"KELAMBATAN JALAN KELAMBATAN JALAN."

"JANGAN DONG NANTI PAK BAMAMG CEPET LAGI JALANNYA."

Mendengar teriakan murid-murid, Pak Bambang menundukkan kepala dengan bahu yang bergetar. Membuat murid-murid terdiam menatap Pak Bambang dengan prihatin.

"JANGAN-JANGAN NANGIS DIA."

Jordan dengan penasaran maju kedepan lalu menundukkan kepala melihat wajah Pak Bambang dari bawah. Jordan melihat wajah Pak Bambang yang sedang mengeluarkan air mata.

"WOII BENERAN NANGIS PAK BAMBANG," kata Jordan histeris dan panik seperti membuat bocil nangis.

"Tanang Pak Bambang, mungkin penggarisnya sengaja patah, mungkin karna Bude Rani selalu berdoa biar penggaris bapak patah, biar bapak ga inget lagi sama mantan istri bapak, kan Bude Rani sering cerita ke saya," sahut salah satu murid berhasil membuat mood Pak Bambang kembali seperti semula. MARAH-MARAH.

"Iya juga ya," ujar Pak Bambang membuat murid-murid lain menyalahkan murid yang tadi merayu Pak Bambang untuk tidak nangis.

ARGALA -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang