hai hai haii, gimana kabarnya? sehat gakk?
masih setia gak sama Argala sampai ceritanya tamat?
pingin happy ending atau sad ending nii?
kok aku update Argala kayak gak ada yang semangat untuk komen ya? cuma baca doang tanpa komen, padahal komen yang ngebuat Arga updatenya cepet, tapi kok malah yang komen cuma sedikit?
kalau masih mau update komen sebanyak-banyaknya sampai tembus target, atau boon gak bakal update-update lagi, atau Argala bakal selesai di sini
capek tau nulis tapi gak dihargai
okeyy sekarang tugas kalian hanya membaca dan tinggalkan komen sebanyak-banyaknya agar certita Argala cepat selesainya
okeyy happy readinggg
~~~
Kegiatan SKN dua hari lagi akan diadakan. Murid-murid tentu saja sangat bersiap-siap untuk kegiatan ini. Tapi Aurora tidak sama sekali mempedulikan kagiatan ini, bukan dia tidak senang, namun pikirannya masih saja ke Arga. Ini sudah hampir satu minggu dia menjauh dari Arga.
Arga sendiripun biasa-biasa saja. Dia tak bisa lamgsung mengucapkan rasa yang bisa disebut rasa rindu, cowok itu hanya bisa melihat dari jauh karena dirinya masih gengsi untuk terang-terangan.
"Diliatin mulu, bengkak ntar mata lo, udah gak dikedipin lagi. Kedip dulu Pak," ucap Jordan membuyarkan lamunan Arga. Memang dari tadi dia tak mengedipkan mata saking fokusnya melihat Aurora yang sedang duduk sambil tertawa di meja kantin.
"Gii gik siki simi Airiri," ledek Davin berhasil membuat Arga tak melihat ke arah Aurora lagi. Kata-kata Arga dulu yang selalu teman laknatnya ingat karena itu adalah bahan ejekan ketika nanti.
"Gik isih dikit-dikit simi gii ligi," lanjut Jordan ikut-ikutan, itu adalah kata-kata Arga dulu saat menyuruh Aurora jangan dekat-dekat dengannya lagi.
"Mampus lo Ga! Kemakan omongan sendiri kan jadinya. Kemaren gue liat Aurora di story IG-nya, dia post cowok loh Ga, ganteng dari lo, mirip Zach," kata Jordan lagi untuk memanas-manasi Arga yang sedang duduk diam. Jordan hanya mengarang-ngarang saja, Aurora mmebuat story instagram tentang cowok tidak benar adanya.
"Lo kira Zach menang ganteng sama Arga yang mirip Manurios ni!? Lo kali yang kalah ganteng sama Zach, kan lo jelek," protes Davin seperti membela Arga. Jordan yang terus dihina ini langsung menunjukkan wajah idiotnya, dia harus lebih ganteng daripada Zach karena dia adalah seorang Jordan Aldian.
"Bilang aja lo iri dengan wajah gue yang tampan ini. Gue aja tanpa mirip-mirip orang gue tetep ganteng kok. Liat ni wajah gue, tampan banget, Aurora aja bisa pingsan liat gue," balas Jordan menunjukkan wajah berkelasnya. Wajah sombong untuk membuktikan jika dia ganteng.
"Gantengan gue lah, cewek gue kan banyak, gak kayak lo Jor, gak laku," ujar Angkasa. Seperti biasa kakinya salalu dia angkat dan melipatkannya di atas kaki satunya lagi, sambil digoyang-goyangkan.
"Ganteng apanya Letta aja selalu nolak lo. Buktiin lo tu ganteng dengan cara jadiin Letta pacar lo," Jawab Davin dengan sambaran pedasnya. Kata-kata itu membuat Angkasa diam karena itu memang benar. Seganteng-gantengnya Angkasa, namun Angkasa tak bisa menaklukkan hati seorang Letta Anastasya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGALA -END-
أدب المراهقينArgala Ravendra, seorang cowok dengan pesona selangit, alis tebal dengan mata tajam bernetra hijau, bibir penuh berwarna pink alami, hidung mancung dengan dagu yang terukir tajam. Siapapun itu tidak ada yang bisa menolak pesona sang Argala Ravendra...