part 33, hukuman ☠

4.6K 233 451
                                        

haii semuaaaaaa vote dulu dongg

they called me boon, thats what i like-☆

happy readingg-♡

~~~
"Setiap sesuatu pasti akan ada akhirnya, sama seperti aku yang sudah berakhir untuk memperjuangkanmu."
~~~

"KALIAN BERDUA KENAPA BERDIRI DI LUAR KELAS HA!!? AURORA! TADI KATANYA KAMU MAU PERGI KE TOILET! TAPI KENAPA MALAH BICARA BERDUA DI DEPAN KELAS!" seru seorang guru galak dengan berdecak pinggang di depan Aurora dan Jordan, guru yang tadi mengejarkan Aurora di kelas, Pak Wira.

"Saya tadi bicara sebentar pak, ini mau ke toilet," ujar Aurora dengan gugup, mau ia jujur atau tidak ia pasti akan di hukum.

"JORDANN! KAMU KENAPA MASIH DISINI? WAKTU KAMU KE TOILET SUDAH HABIS SEMENJAK TIGA MENIT YANG LALU!" teriak satu guru lagi sambil mendekat ke arah Jordan dan Aurora dengan sama-sama berdecak pinggang dengan Pak Wira, juga mata melotot mereka pun sama.

"Saya sebenernya mau eek Pak, jadi lama," saut Jordan dengan santainya, dan lalu ia berjalan ke ke kamar mandi tanpa mempedulikan dua guru killer yang sedang marah itu.

"JORDAN HUKUMAN KAMU BERSAMA TEMAN-TEMAN KAMU BAPAK TAMBAH! KAMU DAN TEMAN-TEMAN KAMU DITAMBAH AURORA, HARUS MEMBERSIHKAN LAPANGAN JUGA KOLAM BERENANGNYA, DITAMBAH KALIAN HARUS MEMBUATKAN SAYA AYUNAN!" teriak Pak Bambang lagi lalu menarik paksa Jordan dan Aurora untuk pergi ke lapangan, padahal sebentar lagi akan bel pulang sekolah, ini akan menghalang mereka menonton series jam enam nanti.

"Kok kami berdua sih Pak? Yang lain enggak?" tanya Jordan setelah ia sampai di lapangan bersama Aurora.

"Bapak jemput dulu mereka, sekarang kalian ambil sapu di gudang, Bapak tidak mau mengambilkan," titah Pak Bambang lalu ia pergi untuk menjemput orang yang tadi ingin ia hukum yang masih ada di dalam kelas karena mereka masih belajar dengan Pak Ropai.

"WOII CEPET LARI PAK BAMBANG SURUH KITA BERSIHKAN LAPANGAN, GUE LIAT DI JENDELA, CEPET KABUR SEBELUM LARI PAK BAMBANG CEPET," kata Tegar histeris, saat belajar pun ia tau tentang info-info apapun itu, entah punya kekuatan apa dia padahal dari tadi seinget author dia sedang tidur di kelas.

Tegar langsung menarik-narik tangan Regan yang biasa saja, ia masih saja sibuk menulis, sedangkan Davin dan Angkasa sudah berlari dengan menggunakan jendela, taklupa karena sebentar lagi pulang mereka langsung membawa tasnya keluar, agar langsung bisa pulang.

"HAH KALIAN KENAPA KABUR? BAPAK NAMPAK KALIAN KABUR," teriak Pak Bambang lagi sambil mengejar murid-murid nakal itu, Pak Bambamg pun langsung menyepatkan larinya meskipun tak juga cepat.

"Enak aja mereka kabur, gue bantu Pak Bambang lah, ayok Ror ikut gue." Jordan lalu menarik Paksa Aurora agar ikut membantu Pak Bambang untuk mengejar teman-temannya.

"Jor gue ambil sapu aja di gudang lo bantu aja sana," saut Aurora melepas pegangan Jordan dengan lembut, lalu ia berjalan ke arah gudang untuk mengambil perlengkapan pembersihan lapangan.

Jordan dengan terbirit-birit mengejar teman-temannya yang seenaknya saja berlari itu, saking cepatnya ia berlari ia dengan kasar menabrak Pak Bambang dan menyebabkan Pak Bambang jatuh kedepan. Tangan Pak Bambang menahan dirinya untuk jatuh tapi malah Jordan yang jatuh, untung ia jatuh ke pantat Pak Bambang, bukan tanah.

"JORDANNN!!!" teriak Pak bambang berdiri langsung membuat kepala Jordan sedikit terhentak di pasir tanah.

"Eh Pak maap, ga sengaja, niatnya cuma mau bantu Bapak," kekeh Jordan agak gugup, ia tidak merasa bersalah satu persen pun, karena menurutnya ia tak salah.

ARGALA -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang