alooo
tinggalkan komen disetiap paragraphs
1 emoji untuk Argala part 25
they called me boon, thats what i like-☆
selamat membacaaa
~~~
"Terima kasih untuk diri sendiri sudah mau belajar mandiri lebih baik lagi, sebab dari banyak yang datang hanya diri sendiri yang paling mengerti, mengerti akan cinta yang begitu dalamnya."
~~~Suasan kantin sangat ricuh sekarang, di meja sekarang udah ada kelompok gosip saling beradu mulut, di pojok sedang ngeliat doi sambil senyum-senyum sendiri, di stan jualan ada orang-orang yang gak sabaran ngantri, aduuhh kebayang kan? Gimana orang gak sabaran ngantri? Malah ngantrinya sambil menghina lagi.
"PAK CILOK GANTENG ELAHHH, LAMA BANGET NJIR GUE UDAH GAK MAKAN SETAUN."
"Kalo gitu kenapa lo gak mati?"
"GUE KAN MANUSIA KUAT JADI GUE MATINYA TUNGGU GAK MAKAN TIGA TAUN."
"Aelahh monyet, EHH BTWW PAKK PUNYA SAYA KOK DIAMBIL DIA!?"
"LAH GUE YANG LUAN NGANTRI NGAPA LO YANG MARAH NJIR."
"ENAK AJA LO ANJIIRR! ITU GUE LUAN ANJIR, SINI CILOKNYA."
"ENAK AJA LO, GUE LUAN YANG DARI TADI NGANTRI."
"TAPI LO KAN NGUTANG! GUE ENGGAK! JADI UTAMAIN ORANG YANG BAYAR LUNAS."
"MESKI GUE NGUTANG, GUE KAN BAYAR UTANG GUE TEPAT WAKTU, GAK KAYAK LO, NGUTANG SAMA BUDE RADI DOANG TAPI GAK DIBAYAR-BAYAR, ALASANNYA 'GUE MAU DEKETIN BUDE RANI' ITUU MULU, UDAH MINGGIR!"
Begitulah teriaakan orang-orang yang kelaparan tersebut, dunia monster kata orang-orang di kantin haha, emang kayak monster aja. Bahkan ada juga yang ciloknya baru dapet tapi jatuh karena harus keluar dari kerumunan monster yang gak terima kalau dia harus dapat cilok duluan, jadi harus adil, harus sama-sama aja, jadi tambah lagi dan tambah membuat gaduh.
"Duduk sana aja yuk sebelah meja RADJA, cuma itu yang tersisa," kata Grizell menunjuk meja yang ada di sebelah RADJA, alasannya sih gak ada meja lain tapi alasan dalam hati biar bisa deket sama pacar.
"Lo mau modus yaa?" tanya Letta tidak menyutujui.
"Ngapain gue modus sama pacar, tapi kitaa, ini lohhh," balas Grizell ridak terima ia dikatakan modus, ia mengode ke arah Aurora dan Letta yang lupa dengan kesepakatan mereka tadi di kelas.
"OHH IYAA YUKK," ajak Letta kurang nyambung dan langsung tersenyum terpaksa, aneh tu anak kesambet apa ya? Kata Sella dalam hati.
"Hai Regan,"
"Hai Bang Genta," sapa Aurora dan Sella secara bersamaan dan yang dipanggil pun menoleh, Aurora yang memanggil Regan tapi Sella memanggil Genta."Ehh bukan lo Bang Ganta, yang dipanggil Regan bukan lo, jadi jangan liat kami dong!" omel Letta masih dengan nada tidak suka. Genta yang tak pedulipun hanya memalingkan pandangannya.
"Lah yang panggil Aurora sama Sella ngapa lo yang kesel anjir," sahut Davin juga ikut kesal, di saat dia sedang bicara ada seseorang yang telah mengambil baksonya, sehingga piring yang berisi empat bakso itu hilang menjadi tiga biji saja. Orang itu Jordan, Jordan yang telah mengambil bakso itu, tapi Davin tak sadar jika baksonya hilang satu.
"Serah gue dong! Gue kan punya telinga!" seru Letta dengan nada yang lebih ngegas, sejujurnya dia tak suka ada di sini, tapi ini karena temennya dia di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGALA -END-
Teen FictionArgala Ravendra, seorang cowok dengan pesona selangit, alis tebal dengan mata tajam bernetra hijau, bibir penuh berwarna pink alami, hidung mancung dengan dagu yang terukir tajam. Siapapun itu tidak ada yang bisa menolak pesona sang Argala Ravendra...