part 27, modus ☠

3.9K 290 508
                                    

heyyoo apa kabar semua?

mari meninggalkan komen di setiap paragraph dan share juga cerita ini dengan teman-temanmu, agar bisa membuat temanmu terhibur dengan karya boon-≛

they called me boon, thats what i like-☆

happy reading😗

~~~
"dia yang benar-benar manyayangimu adalah dia yang selalu mengetahui isi hatimu disaat kau terdiam sekalipun."
~~~

"Siap-siap kita ditantang Avengar, di jalan Harmony," ucap Arga tegas lalu cowok itu berdiri dari bangkunya. Mengambil jaket Asveragos miliknya yang ada di meja dan langsung memakai jaket kebanggaan itu.

"Siaap, perlu bawa senjata gak niii?" ujar salah satu anggota yang sekarang sedang memakai jaket miliknya.

"Gak usah kali, kita bukan pengecut, pake tenaga udah menang kita, yekan Bos?" ujar Jordan sok berani juga tampang yang sok-sokan, tapi belum tentu dia berani atau tidak.

"Hm," jawab Arga singkat lalu cowok itu menggambil kunci motor di saku celananya, melangkah ke luar markas dan langsung menaiki motor kesayangannya, diikuti oleh anggota lain di belakangnya. Mereka pergi dengan hanya beberapa anggota, tidak semua hanya tujuh orang inti yang ikut, karena itu perintah Arga.

Mereka bukan kekuragan anggota, tapi mereka bukan lemah, satu orang saja mungkin mereka bisa, apalagi tujuh orang, itumah bisa ngalahin seribu orang.

Jagoan itu datengan terlambat, nah sekarang Asveragos terlambat kerena Jordan yang memperlama mereka sampai, Jordan yang bilang kalau jagoan datengnya terlambat, karena dia liat di film-film, nah jadi karena mereka kecepetan, singgah dulu deh di warung Mas Bejo, sempet mereka ngopi dulu.

"Lama banget, takut ya?" kata Arya yang baru saja melihat kedatangan Arga dan anggotanya di jalan ini. Tapi tadi yang menantang adalah Vergan, tapi Hemlock juga ada di sini, ini namanya lemah, berani keroyokan!

"Siapa bilang," balas Arga santai, menatap Abangnya dengan sorot mata tidak suka, tapi bukan dendam dan bukan benci.

"Lama gak jumpa," sahut Arya lagi, ya memang benar, Arya dan Arga jarang sekali berjumpa, mereka tinggal di dua rumah yang berbeda, di sekolahpun mereka tidak pernah berjumpa, bahkan id line saja mereka tidak saling memiliki.

"Mau ngobrol atau berantem?" timpal Davin menyiapkan ototnya yang besar itu, menampakkan wajah berani bercampur ngeselin juga.

"Ayolah kang kroyok, tangan gue gatel niii mau abisin yang ituu," ujar Jordan sambil menunjuk Arnold dengan wajah ngeselin.

Mereka memang kalah jumblah, lawan yang berjumbah tiga kali lebih banyak dari mareka, tapi itu bukan permainan berbahaya, melainkan hanya mainan masak-masakan saja. Padahal ada juga yang membawa senjata, tapi Asveragos hanya tangan kosong, betapa lemahnya mereka, hahaha.

"Itu tongkat buat aduk dodol ya?" tanya Trols menunjuk tongkat yang digenggam lawan mereka.

"Hahaha, buat dodol lama tau, ntar kalo udah jadi bagi-bagi ye," sahut Grandy tertawa kecil, "Ni gue bagi!" ucap cowok itu ingin memukul Grandy dengan tongkatnya, tapi Grandy bisa menangkisnya.

"Lah, kakek cangkul anjirr," ledek Davin membuat Jordan tertawa lepas tapi Arnold menghentikannya dengan cara menendang perut Jordan.

Bughh... Bugghhh...
Dua tonjokan berhasil mengenaik pipi kanan Arnold dan perut Arnold, Jordan yang melakukannya, tendangan Arnold yang bukan ada apa-apanya itu tidak sebuah pukulan bagi Jordan tapi sebuah gelitikan.

ARGALA -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang