haii semuaaa balik lagi dengan ARGALA
vote dulu biar seru hehew
follow dan komen banyak-banyakkkthey called me boon, thats what i like-☆
happy readingg all
~~~
"Kamu pergi dengan membawa segudang kekecewaan saat kamu tersadar diriku selalu membuat hatimu hancur."
~~~Aurora berjalan dengan tatapan kosong sambil membawa plastik belanjaan di tangannya. Tadi Bu Sarah, Bunda Aurora menyuruhnya untuk membeli tepung untuk keperluan membuat kuenya.
Karena jerak minimarket yang lumayan dekat jadi Aurora memilih untuk bejalan kaki saja. Saat tadi langit masih cerah dan sekarang angin telah membawa awan hitam sehingga menjadikan malam ini menjadi mendung.
Aurora berjalan tergesa-gesa karena ia tak mau terkena hujan, ditambah lagi ia sedikit pusing karena hukuman dari Pak Bambang pagi tadi.
Rintik hujan mulai membasahin jalanan, walau masih belum lebat, tapi itu bisakan membuat basah?
Pendangan Aurora yang terasa memburam karena air hujan keras mendarat di kepala gadis itu, sekarang hujan cukup kuat karena hujan sudah semakin lebat. Hal itu membuat Aurora jatuh karena tersandung oleh batu yang tidak Aurora lihat tadi.
"Awww," rintih kecil Aurora sambil memegang kakinya yang terasa perih, sepertinya berdarah.
Dengan sulit Aurora kambali lagi untuk berdiri, lalu muncul cahaya motor yang membuat mata Aurora sakit melihatnya.
"Aurora lo kok main hujan malem-malem sih? Terus lo kok jalannya lama sih kayak Pak Bambang," ucap orang itu, siapa lagi jika bukan Jordan.
"Gue abis jatuh Jor," ujar Aurora dengan jujur.
Jordan membuka jaket dongkernya, ia melampisi badan Aurora yang basah dengan jaket itu. "Lo pasti dingin kan," kata Jordan yakin.
"Makasih ya Jor."
"Gue gak mau mesra-mesraan sih, takut gue kena marah sama Arga, ayo pulang pake motor gue aja," ucap Jordan dengan kata-katanya seperti biasa, mengganggu. Tanpa menunggu apapun lagi Jordan langsung menggendong Aurora ala-ala bridal style untuk naik ke motornya.
"Aurora peluk dong, gue mau ngebut," ucap Jordan diperjalanan, sepertinya maksud Jordan ini lain, seperti sedang modus.
Aurora dengan pasrah memeluk Jordan dari belakang, cuaca malam ini sengat dingin. Lebih baik dia menghangat dulu dengan pelukan hangat.
☠ ☠ ☠
Jordan lalu turun setelah mereka sampai di depan pagar rumah Aurora. Aurora masih tak ada tenaga untuk berjalan jadi Jordan kembali menggendong Aurora di atas punggungnya.
"Tanteee," sapa Jordan yang melihat Bu Sarah sedang menunggu Aurora pulang.
"Eh, Auroranya kenapa?" tanya Bu Sarah khawatir dan membawa Aurora duduk di bangkung teras rumah Aurora.
"Tadi katanya kesandung hati Tan," jawab jordan dengan senyum lebar, Bu Sarah yang kebungungan hanya terkekeh pelan dengan jawaban Jordan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGALA -END-
Teen FictionArgala Ravendra, seorang cowok dengan pesona selangit, alis tebal dengan mata tajam bernetra hijau, bibir penuh berwarna pink alami, hidung mancung dengan dagu yang terukir tajam. Siapapun itu tidak ada yang bisa menolak pesona sang Argala Ravendra...