BAB 17 :FAREL & ARJA

280 27 1
                                    

Lama ya kita gak jumpa, baca cerita pertama aku yuk judulnya "DOUBLE R" tap profil aja okeii.

Ada yang nunggu cerita ini up ga si?

Selamat membaca

"Sya kantin yuk laper nih."

"Ayok." Keduanya berjalan beriringan keluar dari kelas.

Asya tersentak saat mendapati tiga laki-laki yang sudah stay di depan kelasnya, dengan berbagai gaya. Yang satu menampilkan wajah sok cool dan genit, yang satunya lagi diam dengan tampang bodohnya, siapa lagi jika bukan Agam, sedangkan Rio yang memang dingin membuat tidak menampilkan ekspresi pun memang sudah keliatan cool.

"Eyyoww say hi guys!" Sapaan riang terlontar dari mulut Farel, menampilkan wajah dengan senyum merekah dengan tangan yang melambai pada kedua gadis.

"Lo bertiga ngapain?" tanya Fisya heran, terlebih pandangan Fisya mengarah pada Rio. Ah laki-laki itu sangat datar tanpa ekspresi tetapi membuat mabok akan melihatnya. Mabok apa nih?

Ketampanannya lah! Siapa yang tidak tertarik dengan Rio. Laki-laki dingin tanpa ekspresi tetapi banyak memikat para cewek-cewek yang melihatnya. Laki-laki yang anti dengan sosial malah membuat orang-orang di sekitar heboh tidak karuan. Apa memangnya yang bisa di dapatkan dari Rio? Dingin? Ketus? Jahat? Sadis? Tentu saja memangnya apa lagi, jangan berharap lebih pada laki-laki itu.

"Mau ngomong sama Asya," balas Farel memandang gadis itu.

"Oh."

"Apa?"

"Belajarnya di perpus aja ya gak usah di rumah, gue mau suasan yang baru aja," ujar Farel.

"Oke," jawab Asya cepat tanpa mempertimbangkan lagi.

"Ya udah yuk ke kantin kita duduk satu meja biar orang-orang pada ngira kita pacaran," ujarnya dengan semangat.

Asya mendelik tak suka pada Farel. "Ogah."

"Nah gitu dong mau kalo di ajak. Tumben Sya biasanya nolak." Ucapnya lalu menarik tangan Asya begitu saja. Kuping masih berfungsi kan Rel?

"Budek ya lo. Gue bilang ogah bukan iya." Kesalnya mencoba melepaskan tangannya yang di genggam erat oleh Farel.

"Mau makan apa?"

"Ayok Fisya kita cari meja," ajaknya pada Fisya.

"Dih yang nyuruh lo pindah meja siapa? Duduk."

"Dih yang nyuruh lo buat ngatur-ngatur gue siapa? Ayok Fisya." ucap Asya menirukan gaya bicara laki-laki itu.

"Duduk ngelawan mulu lo jadi cewek,"

"Diem maksa mulu lo jadi cowok."

"Sssttt! Jangan ikutin gue terus!"

"Sssttt! Gak ada yang larang." balas Asya masih menirukan Farel.

"Asya g-"

"DIEM SOLEKA JAMAL BERISIK TAU GAK CAPEK GUE DENGERNYA." 

"Sssttt! Diam!" Serempak Asya dan Farel.

BAPER [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang