BAB 18 :PENGAKUAN KALAH

296 34 2
                                    

Selamat membaca.


Hari ini tidak ada belajar bersama Farel, bahkan Asya sedang buru-buru memasukan alat tulis kedalam tas, hingga menimbulkan tanda tanya pada Fisya.

"Kenapa sih buru-buru banget? Kan hari ini gak ada jadwal Sya," ucap Fisya memperhatikan Asya sedari tadi.

"Ikut gue yuk mau nggak?"

"Kemana?" tanya gadis itu.

"Ke rumah Farel, gue mau minta maaf."

"Farel kenapa lagi?" kaget gadis itu.

"Kemarin waktu kita balik abis makan tiba-tiba banyak motor ikutin gue dan Farel, bahkan mereka berusaha buat motor Farel jatuh. Hingga mereka bisa kejar motor Farel dan Farel di keroyok sama mereka sampai pingsan. Dan lo mau tau yang bikin kaget apa," ucap Asya menggantung membuat Fisya penasaran.

"Apa," penasaran Fisya.

"Ada Jo tiba-tiba dateng dan narik gue gitu aja," seru Asya menenteng tasnya, mengajak gadis itu keluar dari kelas.

"Jo? Si dingin dan datar itu?!" seru Fisya cukup kaget.

"Iyaa, malamnya gue tanya apa hubungan antara motor-motor itu dan Jo, tapi Jo gak bales."

"Lo tau gak mereka dari sekolah mana?" tanya Fisya membuat Asya mencoba mengingat.

"Gak tau waktu itu gue panik banget gak mikirin mereka dari sekolahan mana."

****

"Banyak banget motor, rame kayaknya di dalam Sya," ucap Fisya saat keduanya turun dari taksi yang mengantar keduanya pada rumah Farel.

"Jangan bilang semua temen-temen Farel lagi kumpul." ujar Fisya seraya berjalan maju.

Gerbang terbuka dengan lebarnya, dengan halaman depan yang sudah ramai akan motor-motor besar yang sepertinya milik teman-teman Farel. Asya mencoba menetralkan tubuhnya, ia agak sedikit tidak nyaman berada di sekeliling banyak laki-laki.

Senyum Asya terbit kala melihat Mama Farel yang berada di teras bersama Icha. Ketika Mika menyadari Asya, wanita cantik itu melambai dengan senyum terbit dari bibirnya.

"Sedekat itu Ca?" bisik Fisya menyebut nama khusus yang mereka buat. Caca adalah panggilan khusus untuk Asya dari Fisya.

"Biasa aja Fi," balas Asya ikut menyebut panggilan khusus yang keduanya bikin. Fifi adalah panggilan khusus untuk Fisya dari Asya.

"Assalamualaikum, Tante Mika." Ucap Asya menyalami wanita berkepala dua itu yang naasnya masih sangat cantik di umurnya yang sekarang.

"Walaikumsalam Asya, ini temanya kah?" tanya Mika memandang gadis di sebelah Asya lalu tersenyum ramah.

"Ini teman Asya Tante, namanya Fisya." Jelas Asya memperkenalkan Fisya pada Mama Farel.

"KAK ASYA." seorang gadis kecil memeluk kaki Asya membuat Asya kaget karenanya.

"Halo cantik, Abang dimana?" tanya Asya berjongkok agar sejajar dengan gadis kecil itu.

"Di dalam. Ramai tau," beritahu Icha pada Asya.

"Farel gimana Tan? Asya minta maaf Tan gara-gara Asya Farel jadi sakit lagi, aku ngerasa bersalah," ucap Asya tidak enak pada Mika, perempuan berumur itu tersenyum mendengar penuturan Asya.

"Bukan salah kamu kok. Farel emang sering berantem," balas Mika.

"T-tapi Far-"

"Ayok masuk di dalam ramai semua teman Al lagi jenguk si nakal itu." Ucap Mika sembari mempersilahkan kedua gadis itu masuk.

BAPER [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang