Selamat membaca.
Hari ini Asya akan mengadakan acara ngambek dadakan kepada Fisya perihal kemarin malam yang menyebabkan kekesalannya naik di ubun-ubun. Lihat saja nanti akan ada drama yang akan Asya tampilkan saat Fisya akan datang.
Dan teruntuk Farel akan mendapat bagian nanti hari senin. Apalagi dia yang sangat membuat dirinya bagaikan mempunyai riwayat serangan jantung saat kemarin malam.
Posisi Asya sekarang sedang menonton televisi bersama si kembar dengan Asya yang di himpit oleh Ito dan Ino. Di depanya tertampang film yang sedang ketiganya tonton. Bagaikan tuan putri yang tengah di kawal oleh prajuritnya, Asya duduk di tengah-tengah laki-laki yang setiap hari selalu adu omong dengan dirinya, terlebih Ino.
"Kak ambilin eskrim adek dong," ucap Asya dengan mata yang masih fokus kepada film didepan.
"Ambil sendiri ah males lagi rame nih," seru
Ino."Bentar aja Kak tolong ambilin."
"Kenapa nggak ambil sendiri aja sih!" Kesal Ino.
"Mager."
"Ihhh kalo bukan adek sendiri udah gue gebuk lo!" Geram Ino pada adiknya.
"Ambilin aja kenapa sih," ucap yang paling tertua di ketiduanya.
"Abang aja sono kalo mau," jawab Ino dengan pandangan lurus ke depan.
"NDA-"
"Iyaa aku ambilin, tapi diem." Dengan gerakan cepat Ino langsung saja membekap mulut Asya agar tidak melanjutkan lagi teriakannya.
"Thanks bro." Ino tak banyak bicara, dengan malas ia berjalan menuju lemari es yang berada di dapur.
Saat Ino tiba di dapur ia mendapati Bundanya yang tengah membuat kue dengan tangan yang sibuk dengan adonan kue yang berada di atas meja makan.
"Mau ngapain Kak?"
"Ambil eskrim buat adek," jawab Ino seadanya.
"Jangan, jangan di ambilkan. Masih pagi kok udah makan eskrim. Udah kamu balik lagi aja nggak usah di turutin apa mau adik mu itu," ucap Bunda dengan sepenuhnya pandangan berpindah pada laki-laki itu.
"Oke." Ino berjalan kembali menuju ruang keluarga. Lalu duduk kembali seperti semula.
"Mana eskrim nya?"
"Gak di bolehin sama Bunda," jawab Ino.
"Kok nggak di bolehin sih kan aku udah sarapan!" seru Asya yang tidak terima permintaannya tidak dituruti.
"Masih pagi kata Bunda."
"Ah nggak asik," seru Asya dengan nada rendah. Ia pun tidak bisa membantah perkataan Bunda juga.
****
Tepat jam 11.00 pas Fisya sudah sampai di rumahnya. Keduanya tidak langsung berangkat menuju mall karna Asya pun belum mengganti pakaianya. Ini di sengaja oleh Asya karna hari ini ia akan mengadakan drama spesial teruntuk Fisya sahabatnya satu-satunya ini.
Dengan tekat bulat Asya akan mengadakan ngambek dan tidak mau bicara dengan Fisya. Fisya yang di perlakukan seperti itu pun di buat bingung dengan sikap Asya yang tidak pernah bersikap seperti ini kecuali jika dirinya membuat suatu kesalahan, jika di ingat-ingat ia tidak membuat kesalahan kok.
Dari mulai Fisya datang dan di persilahkan untuk masuk, Asya sedari tadi belum membuka suara. Fisya yang tidak mengerti pun sudah bertanya berulang-ulang dengan pertanyaan yang sama. Tapi Asya masih pada pendiriannya meskipun Fisya sudah memberikan berbagai jenis tatapan agar Asya berbicara kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAPER [COMPLETED]
Novela JuvenilIni menceritakan kisah dua sejoli yang mempunyai sifat berkebalikan. Satu misi yang malah menimbulkan rasa keterbalikan dari perjanjian awal. Harusnya Farel konsisten dengan kata yang keluar dari mulutnya. Harusnya Farel tidak boleh melanggar yang s...