BAB 57 :THANK YOU

167 10 3
                                    

Gamau banyak bacot di part ini. Happy reading deh buat bestie aku.

PART INI FULL SENYUM

Selamat membaca.

Farel melajukan mobilnya di kecepatan tinggi, tidak memperdulikan kendaraan lain yang terus menegurnya secara kasar maupun halus. Yang ada di pikiran Farel saat ini agar sampai di tempat tepat waktu.

Farel mengetuk dua kali alat penghubung dengan orang suruhannya. Siap mendengar kabar selanjutnya.

"Halo ada apa?"

"Dia berhasil kabur dari kepungan, maaf tuan."

"Sial."

"Kejar sampai dapat, saya nggak mau tau!" ucap Farel meninggi.

"Baik tuan. Dinda sedang kami lacak dan sepertinya dia mengarah ke kepelabuhanan, dia kabur menggunakan kapal laut."

"Kalian cegah dia, jangan sampai lepas lagi."

"Baik tuan, kami akan share lokasinya agar tuan bisa langsung kesini."

Farel mengetuk kepala alat penghubung itu satu kali dan sambungan terputus.

"Lo harus mendapatkan ganjaran yang setimpal manusia iblis!"

*****

Asya berjalan menuju dapur berniat ingin mengambil segelas air karena air yang ada di kamarnya sudah habis. Ia membuka kulkas dan menuangkan air secukupnya. Di rasa sudah tidak ada yang di butuhkan Asya berniat kembali ke kamar lagi.

Waktu sudah menunjukkan tengah malam. Setelah perbincangannya dengan Farel tadi Asya di paksa istirahat oleh laki-laki itu dengan alasan agar cepat sembuh dan setelah itu Asya benar-benar menuruti perintah Farel. Dan sekarang ia terbangun karena rasa hausnya.

Keadaan rumah sangat sepi. Jam yang sudah menunjukan pukul 12 lewat yang membuat orang-orang pergi untuk tidur. Saat tepat berada di ruang tengah Asya mendengar suara pintu terketuk. Ada suara orang bisik-bisik juga hingga akhirnya Asya memberanikan diri untuk mendekat pada pintu.

"Malam-malam gini siapa ya," gumam Asya.

"Atau Farel ya?" tanya gadis itu entah pada siapa.

"Kalo ada orang datang ke rumah malam-malam jangan di buka ya Asya."

Pesan dari Farel terlintas di kepala secara tiba-tiba. Mengingatkannya untuk berjaga saat ada seseorang yang datang di malam hari.

Asya tidak langsung membuka pintunya. Ia mengintip di lubang kecil yang tersedia di pintu untuk melihat seseorang dari luar.

Jantung Asya berdetak kencang. Seseorang yang kepalanya di tutupi oleh kain hitam berdiri di depan pintu tanpa berbicara. Tapi saat melihat postur tubuhnya Asya seperti mengenal siapa dia.

"Adek tolongan Kakak...."

Suara itu sangat familiar di telinga Asya. Itu suara milik Kakak kembarnya Ino.

"Iya Kak aku bukain."

Buru-buru tanpa berpikir lagi Asya membukakan pintunya. Namun saat pintu terbuka Asya di buat mematung di tempat. Bukan Ino saja yang berada di luar melainkan beberapa orang berpakaian serba hitam dan seorang gadis yang memakai masker membuat Asya tidak bisa mengenalinya.

"Kak mereka siapa?" Tanya Asya bak orang linglung. Ia memperhatikan wajah-wajah baru di depannya.

Saat matanya menatap kembali ke Ino, Asya langsung memeluk Kakaknya yang ternyata di ikat tanganya. Ia berusaha melepasnya.

BAPER [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang