EXTRA PART

304 13 0
                                    

haiii haiii part ini panjangan lohh, selamat menyaksikan kehidupan Farel dan Asya selanjutnya yaw....

Seorang perempuan cantik di balut piyama putih polos itu berjalan menuju jendela. Perlahan tangan cantiknya menarik tirai gorden dan membiarkan sinar matahari masuk ke celah-celah jendela. Sengaja membangunkan sang empunya yang masih tertidur pulas. Padahal jadwal hariannya di Senin pagi ini begitu padat, tapi keinginan sewaktu malam hari tetap terlaksana enggak di lewatkan barang satu kesempatan pun, padahal kegiatannya pasti menyita jam tidurnya tapi memaksa harus di tuntaskan.

Jangan nakal, nggak usah harus di spill apa kegiatannya yang pastinya kalian sudah tau.

Delusi Anastasia Belianda. Sudah berhasil membangun rumah tangga impiannya dengan sang suami. Asya sudah berhasil menjadi seorang istri sekaligus Ibu untuk kedua anak kembarnya.

Ya siapa sangka Asya dan Farel langsung di karuniai buah hati kembar pada kehamilan pertama Asya. Bagaikan menang lotre, kedua Ibu dan Bapak itu tidak menyangka akan mendapatkan dua sekaligus. Pada saat USG juga Asya dan Farel sengaja tidak melakukanya, mereka berniat menjadikan buah hati kedua sebagai kejutan saat lahir nanti, tapi saat anak perempuan cantik keluar dari dalam perut tanpa mereka sangka terjadi kontraksi lagi dan munculah sang adik laki-laki.

"Al ayo bangun sayang."

Yang di sebut namanya tidak memperlihatkan reaksi apapun, masih pulas di alam bawah sadar sana padahal jam sudah mulai menunjukkan pukul enam lewat yang mana laki-laki itu harus ke kantor di jam 8 dan harus mengantarkan kedua anak kembarnya itu ke sekolah yang mana sama-sama memakan waktu yang cukup lama jika telah sedikit saja.

Asya mengelus wajah Farel begitu lembut. Tindakan macam apa itu, bukanya sang empu akan terbangun itu malah membuat tidurnya semakin nyenyak.

"Sayang ayo bangun." Bisik Asya tepat di sebelah telinga Farel.

"Lima menit lagi, aku masih ngantuk." Ujarnya mengubah posisi malah membelakangi Asya.

"Ihhh ayo bangun ah! Liat jam nanti kamu telat gimana? Kamu mau di amuk anak-anak ya?" Omel Asya yang malah mengelus rambut Farel.

"Sayang kamu tambah bikin aku ngantuk berat kalo gini caranya," lirih Farel masih setia memejamkan matanya.

Asya tertawa mendengarnya, lalu ia menyudahi kegiatan dan terpaksa membalikan tubuh Farel secara paksa.

"Ayo bangun aku hitung sampai tiga. Kalo nggak bangun nggak ada morning kiss dari aku lagi." ancam Asya yang sukses membuat mata Farel langsung terjaga.

Dengan perasaan tak rela akhirnya Farel mencoba bangkit dari tidurnya dan terjaga.

"Yah kamu mah nggak asik," keluhnya.

"Kamu sih suka gini. Aku bilang juga apa nggak usah. Udah ya mulai sekarang kalo hari biasa nggak ada kegiatan malam, kamu susah bangunnya aku capek bangunin kamunya tau."

"Kok gitu sih! Nolak ajakan suami itu dosa loh." Ujarnya masih dengan mata berusaha tidak terpejam lagi.

"Kamu nggak ngajak tapi maksa!"

"Tapi kan aku jarang-jarang, aku sibuk terus akhir-akhir ini."

"Dih mulutnya ya enak banget bilang jarang-jarang. Udah ya mending kamu mandi terus turun sarapan!" Asya siap beranjak dari ranjang namun, belum selangkah kaki itu berpindah pijakan sudah kembali lagi ke posisi awal. Farel menarik tangannya begitu kuat hingga tubuhnya oleng.

"Apa lagi?" kesal Asya.

"Morning kiss nya manaaa?" Rengekannya begitu manja.

"Nggak ada morning kiss adanya permen kiss kamu mau?"

BAPER [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang