BAB 44 :KEMBALI SEPERTI BIASA

182 18 0
                                    

ANNYEONG
Wah lama ya aku ga update, oke karena terakhir aku up 1 November aku ada hadiah, hadiahnya scroll trs part ini karena part ini nggak sampai disini.

Selamat membaca.


"Geswa dan Karina."

Asya menolehkan kepalanya ke samping dan ya kedua orang itu berdiri di ambang pintu dengan tatapan langsung tertuju pada Asya. Asya tersenyum pada Karina dan melambai pada keduanya.

"Hai, Sya." Sapa Karina ketika sudah di hadapan Asya.

"Hai, Kar." sapa Asya balik.

Asya melirik Geswa sebentar lalu tersenyum dan mengalihkan pandangannya kembali.

"Bunda mereka temen kuliah adek, kenalin dia namanya Karina teman satu jurusan aku." Asya menunjuk pada gadis di sampingnya.

"Dan ini Kak Geswa kating aku di kuliah,"

Elina mengangguk mendengar penjelasan dari Asya, meskipun dirinya sebenarnya sudah tau karena tadi kedua orang ini memperkenalkan diri ketika di luar.

"Hahahaha kalo yang ini sih Bunda sudah tau," Elina menepuk bahu Geswa lalu tertawa. "Dia cowok yang selamatin kamu kan, dek." Elina mengelus pundak Geswa lembut.

"Iya Bunda."

"Ya udah Bunda tinggal dulu ya, kalian ngobrol aja. Oh iya kalo nak Geswa dan nak Karina haus bisa ambil minuman di sana ya." Tunjuk Elina pada meja kecil yang terdapat beberapa minuman yang sengaja di taruh di sana.

"Iya Tante." Balas Karina tersenyum menanggapi.

Elina mengangguk dan keluar dari ruang rawat putrinya menyisakan mereka bertiga.

"Duduk Karina, Kak Geswa nggak enak berdiri terus." Asya mempersilakan keduanya dengan sikap ramah.

Asya melirik pada Karina, gadis itu sekarang sudah Asya anggap seperti temanya. Karena selama ia di rawat hanya Karina lah yang menjadi penyelamatnya. Dari mulai menerangkan kembali materi, memberinya pinjaman catatan, dan segala macam pelajaran yang tertinggal oleh Asya selama masih di RS.

"Gimana keadaan lo, Sya?"

"Sudah membaik, dua hari lagi gue udah boleh pulang."

Karina menganggukkan kepalanya. "Wah cepet sembuh ya biar bisa ngampus lagi, gue nggak ada temen tau di kelas," ujar gadis itu sepertinya sedang merajuk.

Asya tertawa kecil menyaksikannya. "Iya iya Karina, gue juga udah nggak betah disini. Apalagi materi kuliah yang bikin gue keteteran gini, gue juga maunya cepet pulang biar bisa ngampus lagi." Kata Asya.

Karina memutar tubuhnya dan membuka tasnya, mengeluarkan beberapa buku dan menumpuknya.

"Nih materi hari ini, oh iya minggu depan kita ada praktik di lab. Cepat sembuh bos!" seru Karina membuat Asya tertawa lagi.

"Makasih ya Kar, mungkin kalo nggak ada lo gue nggak tau lagi mau minta tolong sama siapa. Makasih banyak udah bantu gue kejar materi selama ini." ucap Asya sangat tulus.

Karina mengibaskan tangannya lalu berdecak. "Santai aja bestie, sebenarnya gue lagi mewujudkan ucapan gue yang mau balas budi sama lo, inget nggak lo?!" tanya Karian menaik turunkan alisnya.

"Iya inget kok. Sekali lagi makasih banyak Karina." Gadis itu mengangguk menyetujui.

"Lo tumben Kak diem aja biasanya cerewet," kata Asya membuat cowok itu menggaruk kepalanya.

"Serba salah amat gue cerewet lo sewot, gue diem malah di omongin, capek hayati!" Seru Geswa sangat dramatis seraya memukul dadanya ringan.

"Alay lo." ketus Asya.

BAPER [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang