BAB 24 :NUSANTARA

239 29 0
                                    

Halooo preen 👋

Semangat buat yang lagi ujian. Yang soon juga semangat belajarnya yaa. Baca wp emang asik tapi belajar juga penting loh apalagi ini ukk ga boleh main-main ya ingat😸❤️

Selamat membaca.

"Ayo."

"Iya, yuk Cha." Ajak Asya pada gadis kecil seraya berdiri dari kursinya.

"Icha nggak boleh ikut," ucap Farel tiba-tiba.

"Kata siapa?"

"Kata gue lah!" balas Farel ngegas.

"Tapi kata Kak Asya boleh, wleee." Gadis kecil menyebalkan itu menjulurkan lidahnya pada Farel.

"Sya,"

"Biar rame Rel,"

"Dikira mau kampanye apa rame-rame," cibir Farel sangat pelan.

Farel menghela nafasnya cukup panjang. Lalu mengangguk pasrah membuat senyum di bibir kedua gadis itu perlahan terbit lalu bertos ria membuat Farel bertambah kesal.

Icha lagi. Icha lagi. Gadis kecil itu akan merecokinya padahal ini adalah kesempatan dirinya bisa berdua dengan Asya.

Meresahkan banget yang namanya Icha!

"Jangan banyak tingkah nanti Cha." Peringat Farel sembari berjalan kearah keluar di ikuti keduanya.

"Siap bang Al!" jawab Icha sangat mantap.

"Kamu duduk di belakang Cha." Ucap Farel saat sudah sampai di depan mobil.

"Ya Tuhan Icha dapat tempat duduk di kasta paling rendah. Cecan gini masa duduknya di belakang sih!" seru Icha tidak terima.

"Di kursi penumpang Cha bukan bagasi!" Kesal Farel. Ah bolehkan Farel menaruh Icha di panti asuhan saja? Ia benar-benar tidak sanggup lagi melihat berbagai tingkah gadis kecil itu.

"Oh."

Lihat! Setelah hanya berkata satu kata tadi gadis menyebalkan itu melengos begitu saja masuk duluan kedalam mobil dengan wajah berkali-kali lipat sangatlah menyebalkan.

Farel menatap Asya yang menjadi setia penonton.

"Lo butuh adik nggak? Gue ikhlas banget kalo ada yang angkut dia. Hidup gue sepertinya akan benar-benar damai banget, mau gak?" Tanya Farel dengan wajah frustasinya. Asya memandang cowok itu miris lalu menggeleng.

"Enggak Rel. Gue, sudah sangat bahagia menjadi anak bungsu. Kalo pun gue mau, pasti bukan Icha orangnya. Makasih atas tawarannya." Ucap Asya seraya menepuk pundak Farel pelan.

"Iya sama-sama sayang." Farel berkata pasrah lalu masuk ke dalam mobil.

****

"Gandengan mulu kaya mau nyebrang aja," cibir Farel menatap tangan Icha dan Asya yang saling bertautan.

"Iri? Bilang bos!" balas Icha sangat tengil.

"Sialan ni anak. Lu kenapa gak ikut mak lo aja dah Cha ngerecokin aja hobinya. Lo ada yang kurang ya kalo belum ngerusuh sama gue?" tanya Farel menatap Icha malas.

BAPER [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang