Hallo semuanya. Sebelumnya aku mau ucapin Minal aidzin walfaidzin buat muslim. Maaf ya kalo ada salah kata yg maybe terselip di cerita yg aku tulis dan menyinggung beberapa pihak.
Selamat membaca
Farel terbengong di meja belajarnya. Menatap kosong satu kertas yang menampilkan hasil jerih payahnya. Seharusnya Farel senang saat ini, tetapi semuanya tidak berjalan lancar karena satu nama, Asya. Gadis itu masih mendiamkannya tanpa alasan yang jelas.
Capek katanya? Dengan sikapnya yang tidak mau berusaha berubah? Toh Asya tidak melihat usahanya di belakang, gadis itu hanya tau dirinya yang buruk ketika di luar, gadis itu tidak tahu dirinya jika di rumah.
Jarang main demi mendapat nilai sekolah yang bagus agar tidak membuat Asya berpikir merasa tidak berhasil di mata keluarganya. Jarang beradu omong dengan Hera dan Icha, agar dirinya bisa terlihat dewasa demi Asya. Dan jarang bolos mata pelajaran demi hasil nilai yang memuaskan untuk Asya, ia melakukan semuanya atas dasar Asya. Jika bukan karena Asya ia tidak mau capek-capek mengubah kebiasaan buruk dirinya yang kadang ia tersiksa sendiri telah mengubahnya.
Lantas gadis itu bilang capek? Farel juga sama capeknya. Hanya saja Farel tidak berani mengeluh kepada semua orang, ia mau hasil yang memuaskan agar semua orang tidak memandangnya rendah lagi, dan ternyata usahanya gagal. Salah satu alasan ia berubah telah hilang kepercayaan kepadanya.
"Gue harus berjuang atau mundur lagi?" lirih Farel menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
Satu minggu berjalan dengan sangat berat. Asya yang mulai menghindar dan menjauh darinya, dengan dirinya yang sangat tersiksa dengan sikap tiba-tiba Asya.
Sekolah kini sudah mulai mengadakan ulangan dan segala macam ujian, tanggal yang terus berganti diiringi hari dan bulan membuat Farel sebentar lagi akan melaksanakan ujian nasional. Tahap akhir dari jenjang SMA-nya dan akan berlanjut pada jenjang sekolah yang lebih serius, masa kuliah, dirinya akan menjadi maba setelah ini.
"Ah mau nangis aja gue di cuekin seminggu sama Lucy!" Seru Farel menyambar kasar kertas ulangannya yang mendapatkan nilai cukup tinggi. Farel masuk ke lima besar nilai tertinggi di kelasnya.
Cowok berambut tak tertata itu melirik ponselnya yang tergeletak di samping tempat duduknya. Menatap hampa benda persegi panjang itu. Dirinya ingin sekali menghubungi Asya setelah seminggu tidak berinteraksi, ia sudah terbiasa merecoki Asya setiap hari lalu tiba-tiba seperti ini membuat Farel pusing sendiri.
Finally! Farel akan mencoba kembali menghubungi gadis itu. Farel menatap pesannya yang sangat banyak pada gadis itu yang tidak satu pun terbalaskan.
Si paling cantik: haiiiii calon makmu!
Si paling cantik: lagi sibuk ya?
Si paling cantik: gw ganggu banget belajar lo ya?
Si paling cantik: biasanya jam segini kita lagi ngobrol di chat, tpi skrng enggak:(
Si paling cantik: kangen Asya deh:(
Si paling cantik: masih marah ya? Belum mau cerita? Aku nunggu banget cerita dari kamu
Si paling cantik: ayo cerita kenapa cuek sekarang, klo di sekolah papasan selalu menghindar jdinya
Si paling cantik: udah benci lgi ya sekarang?
KAMU SEDANG MEMBACA
BAPER [COMPLETED]
Genç KurguIni menceritakan kisah dua sejoli yang mempunyai sifat berkebalikan. Satu misi yang malah menimbulkan rasa keterbalikan dari perjanjian awal. Harusnya Farel konsisten dengan kata yang keluar dari mulutnya. Harusnya Farel tidak boleh melanggar yang s...