BAB 20 :FAKTA FAREL

268 35 4
                                    

Alhamdulillah ide lagi lancar jadi bisa up cepet hehe. Semoga suka yaa!

Selamat membaca

Minggu ini Asya tidak ada jadwal kemana-mana. Memang sengaja meliburkan tubuhnya seharian agar besok senin bisa produktif seperti biasa. Asya mendudukkan tubuhnya ke sofa, niatnya akan menonton kartun sembari memakan cemilan dan bersantai-santai saja. Hal itu membantu sekali Asya melupakan segala beban yang di tampungnya. Dari mulai sekolah, kehidupan, dan masalahnya dengan Farel, ia mau hari ini tidak memikirkan itu sedetik pun.

Bel rumahnya berbunyi. Asya memalingkan wajahnya pada pintu utama, sudah ada Mbak yang mengatasinya membuat Asya kembali dengan tontonanya.

"Asya."

Asya menolehkan kepalanya dan mendapati laki-laki tinggi berkulit putih sedang menatap dirinya datar tanpa ekspresi.

"Jo. Ada apa?" Tanya Asya.

"Gue mau ngomong sama lo."

"Duduk," ucap Asya mempersilakan sepupunya untuk duduk.

"Kenapa?" tahya Asya heran. Kaget saja, cowok itu jarang sekali menemui dirinya, bahkan Jo jarang kesini jika bukan kumpul keluarga.

"Lo ada hubungan apa sama Farel?" Yanya laki-laki itu memandang Asya.

Asya bingung. Kenapa Jo harus membahas Farel, dirinya sedang berusaha melupakan cowok tengil itu yang sedari malam terus saja mengganggu pikirannya.

"Sebatas teman belajar," jawab Asya jujur.

"Jauhi Farel kalo lo nggak mau sesuatu terjadi," ucap Jo sangat serius.

"Tiba-tiba? Gue nggak bisa Jo."

"Farel itu cowok brengsek, lo nggak baik berteman sama dia."

Asya bingung, kemana arah pembicaraan mereka saat ini?

"Lo nggak berhak nilai dia kayak gitu Jo. Yang satu sekolah sama dia itu gue, yang setiap hari ketemu juga gue, gue yang seharusnya bisa nilai dia. Lo aja nggak satu sekolah sama dia, dari mana asumsi negatif lo itu berasal?" Tanya Asya beruntun. Tidak percaya Jo akan mengatakan perihal tadi, toh Farel memang playboy tapi kelakukan Farel masih batas wajar dan belum bisa di katakan brengsek.

"Kenapa susah banget Sya?"

"Gue ada kewajiban sama dia yang buat gue harus berurusan sama dia terus, lo nggak bisa larang gue gitu aja. Bahkan Ayah dan Bunda suka gue dekat dengan Farel, kembar juga." Ucap Asya menjelaskan.

"Lo mau tau satu cerita tentang Farel? Dia it-"

"Sebentar gue mau nanya dulu sama lo," potong Asya cepat.

"Apa."

"Lo sekolah di Nusantara?" tanya Asya. Cowok itu menganggukkan.

"Kenapa tempo hari Nusantara serang Farel? Ada masalah apa Nusantara sama Mentari? Keroyokan lagi, Farel jadi sakit gara-gara kalian." ucap Asya terdengar tidak suka.

"Makanya dengerin cerita gue dulu. Gue jamin setelah itu lo bakal benci sama dia, yakin seratus persen gue." ujar Jo sangat yakin.

BAPER [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang