🥀I will keep you safe.🥀
🌹🌹🌹
"Rayyan! Rayyan! Rayyan!" Beberapa anak perempuan SMA Bina Bangsa sibuk meneriaki nama Rayyan yang sedang berlari di tengah lapangan.
Sore ini Rayyan dan anggota geng Kapuk lain sedang berkumpul untuk main futsal. Geng Kapuk memang sering mengadakan acara gathering, entah itu kumpul di rumah Ega, maupun aktivitas olahraga seperti saat ini. Tujuannya selain sehat, juga untuk menambah kekompakkan dari masing-masing anggota geng Kapuk.
"Rayyan!" teriak anak perempuan yang berkumpul itu semakin menjadi ketika Rayyan berhasil mencetak satu gol.
Tak hanya Rayyan yang diteriaki, tetapi ada juga Ega, dan Rendy. Tiga pria itu adalah pentolan yang paling pentolan, karena tak hanya berdarah dingin dalam menyerang musuh, mereka juga yang berwajah paling tampan di geng Kapuk. Bukan, bukan hanya di geng Kapuk, tetapi juga di satu sekolah!
Sebenarnya bukan hanya mereka bertiga yang tampan dari geng kapuk, tetapi sayangnya hanya mereka ini yang masih available.
"Rendy, lihat aku, dong!" jerit salah satu anak.
"Ren, tuh cewek minta lo lihatin, tuh!" ujar Rayyan yang merupakan musuh dari tim Rendy.
"Berisik banget mereka! Pingin gue plesterin satu-satu!" jawab Rendy yang sedang mengatur napas.
"Gue bawa plester," jawab Ghana yang satu tim dengan Rayyan.
"Lo yang gue plester dulu!" tandas Rendy sambil kembali berlari.
"Abang Rayyan, hatiku disakiti Rendy," ujar Ghana manja.
"Gue setuju sama Rendy," sahut Rayyan lalu berlari meninggalkan Ghana yang dibanding berlari, ia lebih mirip menggelinding.
Bara sesekali juga mendapatkan teriakan semangat dari anak perempuan itu, namun Rania dengan cepat melemparkan tatapan tajam kepada anak-anak itu. Tak membiarkan pacarnya dirayu oleh siapapun.
Arvin, ketua dari geng Kapuk yang sebentar lagi lengser karena sudah duduk di bangku kelas 12, bahkan tak mendapatkan dukungan dari anak perempuan itu sama sekali. Bukan karena dia tak tampan atau berbentuk gentong seperti Ghana, melainkan karena ada Kinar, pacarnya, yang jutek abis! Jangan ditanya seberapa sadis wajahnya. Kinar yang diam, tetapi tatapannya membunuh. Sudah seperti psikopat berdarah dingin.
PRIIIT!
Sebuah tiupan peluit dari wasit menandakan permainan berakhir. Skor 1-1 untuk kedua tim.
Rayyan berjalan ke bangku yang ada di lapangan. Ada banyak anak perempuan yang sudah menunggu di sana.
"Rayyan, ini minumnya!" teriak salah satu anak perempuan.
"Jangan! Pake minuman gue aja!"
"Ini gue bawain handuk!"
"Ini aku bawain kipas biar lo gak kepanasan!"
Banyak perempuan yang telah mengerubungi Rayyan. Tak ada kapoknya padahal Rayyan selalu menanggapi dengan sikap dingin.
Tak jauh berbeda dengan Rayyan, Ega juga telah dikerubungi oleh perempuan-perempuan itu. Namun perbedaannya adalah Ega menikmati itu. Iya, Ega memang terkenal dengan sifat playboy-nya itu dan menikmati berada dekat dengan banyak wanita.
"Kak Ega, balas chat aku, dong!" teriak salah satu anak.
"Iya, dik. Nanti kakak balas, ya," jawab Ega lembut. Ia juga telah menerima botol minum dingin, handuk, serta kipas angin portable yang tentu saja dioperasikan oleh salah satu anak perempuan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AYARA [END]
Teen Fiction"I am matter." -Ayara- Tentang Ayara yang hidup di dalam keluarga toxic, yang selalu diperlakukan tidak adil, yang tak pernah dihargai. 🌹🌹🌹 "Seharusnya kamu bisa mencontoh kakak kamu." "Seharusnya kalian paham kalau perbandingan ini nggak akan me...