48

1.7K 216 9
                                    

🌹Mau sesakit apapun itu, aku tetap peduli.🌹

🌹🌹🌹

"Ay," panggil Rayyan membangunkan Ayara yang tertidur di kursi penumpang.

Ayara mengerjap pelan. "Eh? Sorry-sorry, gue malah ketiduran."

"Nggak papa, Ay. Lo pasti nggak bisa tidur nyenyak, kan, semalam?"

Ayara tersenyum tipis. "Makasih, ya, Ray. Lo orang yang paling ngertiin gue."

"Sama-sama, Ay. Sekarang lo mandi, terus tidur, gih? Udah baikan, kan?"

"Udah," jawab Ayara. "Besok gue mau nyanyi lagi di kafe Kak Dhanny."

"Ay, lo nggak perlu maksain diri-"

"Gue udah nggak papa, Ray. Sudah seharusnya gue terbiasa dengan hal-hal seperti ini," potong Ayara.

"Tapi, Ar-"

"Lagipula, menyanyi adalah salah satu pelarian gue. Gue akan lebih baik setelah menyanyi, kok."

Rayyan menghela panjang, menyerah dengan si keras kepala ini.

"Thanks, Ray," Ayara menyunggingkan senyumnya. Sebuah senyuman yang mampu membuat Rayyan tak memalingkan tatapannya dari gadis itu.

🌹🌹🌹

Hari demi hari berlalu membuat Ayara semakin kuat. Lomba demi lomba kembali ia ikuti. Tak semuanya mendapat juara 1, terkadang ia mendapat juara 2, juara 3, bahkan pernah juga mereka tak mendapatkan juara sama sekali.

Namun tak apa, Ayara bisa memahami bahwa tak selamanya keberuntungan akan berpihak pada kita. Lagipula, Exquisite memang masih membutuhkan banyak latihan.

Ayara kini juga sudah mulai menekuni kegiatan baru, yaitu aktif dalam berbagai social media, seperti Youtube, Instagram, dan TikTok.

Perlahan, Ayara mulai dikenal. Baik dari kalangannya maupun kalangan lain, dari usia yang beragam.

Hal ini jelas mendatangkan pundi-pundi uang bagi Ayara. Dan semua itu tentu saja tak lepas dari dukungan orang-orang yang menyayanginya. Iya, ia memiliki Rayyan, Mayang, Rania, dan anggota Exquisite yang begitu peduli kepadanya.

Tak jarang juga anggota Geng Kapuk ikut membantunya dalam banyak hal, seperti datang ke kafe Kak Dhanny untuk meramaikan suasana ketika ia menyanyi. Terlalu ramai, bahkan. Tetapi itu malah membuat Ayara bisa tertawa bahagia.

Sedangkan Rayyan? Ah, pria itu masih saja setia pada Ayara. Entah apa yang ia harapkan dari hubungannya dengan Ayara saat ini.

Pacar bukan. Teman? Apakah Ayara masih menganggapnya sebagai teman? Ataukah lebih?

Entah. Bahkan Ayara sendiri tak bisa mendeskripsikan perasaannya pada Rayyan. Atau lebih tepatnya, ia tak mau pusing-pusing memikirkan hal ini. Ia masih ingin fokus menyembuhkan dirinya dan luka-lukanya. Fokus untuk bangkit.

🌹🌹🌹

Ayara turun dari stage setelah mendapat tepuk tangan meriah dari penonton. Riuh tepuk tangan ini selalu berhasil membuatnya puas.

Enam bulan sudah ia keluar dari rumahnya. Enam bulan yang terasa seperti mimpi buruk bagi gadis itu. Tetapi Ayara berhasil untuk bertahan. Perlahan kembali bangkit, kembali menjadi lebih kuat.

Ia berjalan ke tempat di mana Rayyan, Ega, dan beberapa anggota Geng Kapuk lain duduk.

"Makin hari, suara lo makin bagus, Ay," puji Ega.

AYARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang