Extra Chapter - Mengejar Kebahagiaan (2)

1.7K 108 7
                                    

source picture: pinterest

🌹🌹🌹

Sepertinya, beberapa hal memang tak ingin kita kejar, pun dapatkan. Seperti kebahagiaan, contohnya.

Aku sudah mencoba berlari mengejar ke mana pun juga, pun tetap tak mendapatkannya.

Mengapa hal yang begitu klise bagi orang lain, terasa begitu rumit untuk aku dapatkan?

Padahal bahagiaku sederhana: membahagiakan mereka.

Ternyata serumit itu perjalanan untuk membahagiakan orang yang tak ingin kita bahagiakan, ya?

Rasanya seperti berlari, tahu di mana tujuannya, tetapi tujuan itu tak kunjung terlihat, secepat apapun kita berlari.

Bahkan hingga habis sudah tenaga ini pun, tujuan itu tetap tak tampak.

Lalu aku harus apa? Pertanyaan itu kembali terbersit di tengah sesak yang menghimpit.

Aku tak sanggup untuk kembali berlari. Telah habis tenaga.

Atau aku harus menyerah?

Apakah ini waktu yang tepat untuk menyerah dan menghilang?

Tetapi ternyata, bahagia itu sesederhana melihat mereka bahagia,

meskipun itu tanpa aku.

Bahagia itu sesederhana melepaskan apa yang tak mampu aku miliki, mereka.

Ternyata, kebahagiaan itu tak harus dengan eksistensi. Bahkan ketika aku lenyap pun, mereka akan bahagia.

Sesederhana itu.

Iya, sesederhana itu. Sekaligus sesakit itu.

Lalu bagaimana denganku? Apakah aku akan mampu menahan semua rasa sakit ini demi melihat senyum mereka?

Apakah aku akan berakhir bahagia? Atau luka ini harus selalu kugenggam? Jika seperti ini, benar-benar lenyap terasa lebih baik.

Seperti api yang telah padam asap, asa ini pun telah padam.

Entah. Tak ada yang tahu ujung dari perjuangan, bukan?

Tetapi aku yakin, pada akhirnya, ujung dari usaha ini adalah kebahagiaan.

Tak ada salahnya mengalah sedikit, tak ada salahnya menangis sendiri, tak ada salahnya menahan perih. Tak ada salahnya.

Tak semua hal di dunia ini harus disalahkan. Sesekali, biarlah sesuatu itu mengalir.

Suatu saat aku akan bahagia.

Iya, aku bahagia.

-A

---

20 Desember 2021

Ayara dalam senandika.

Senandika: wacana seorang tokoh dalam karya susastra dengan dirinya sendiri untuk mengungkapkan perasaan yang paling dalam dari tokoh tersebut.

---

Hai! Selamat datang kembali dalam dunia Ayara!

Extra chapter kali ini lebih mengarah ke isi batin Ayara. Yap! Jadi senandika itu adalah tokoh yang berdialog sendiri, lebih menekankan pada apa yang dirasakan serta dipikirkan oleh tokoh tersebut.

Semoga kalian suka dengan sisi lain dari cara aku menyuguhkan cerita Ayara ini🥰

See you in the next Extra Chapter!

AYARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang