"Malam Minggu, tuh, pacaran. Bukannya stalking Instagram gebetan mulu!" ucap Ega.
Rayyan yang berbaring di sofa mengalihkan tatapannya dari ponsel. "Lo sendiri tumben nggak jadi buaya malam Minggu gini?"
"Rencananya mau jadi babi. Ngepet," jawab Ega datar.
"Ikut!"
"Lo yang jadi babi aja kalau gitu."
"Dih! Gue, tuh, anjing. Setia sama satu majikan, yaitu Aya."
Ega memutar bola matanya. "Bisa-bisanya lo bucin sama cewek yang nggak jelas perasaannya ke elo gimana."
Rayyan mengangkat bahunya cuek. "Yang penting setia." Rayyan kembali larut pada ponselnya yang membuka Instagram Ayara.
"Ray," panggil Ega yang juga fokus dengan layarnya.
"Apa?"
"Erlangga udah jadian sama Aryana."
"HAH!?"
"Kakaknya Aya, kan?"
"SEJAK KAPAN?" Sempurna sudah perhatian Rayyan teralihkan dari ponselnya.
"Sore tadi. Sepupu gue di SMA 145 barusan chat."
Rayyan menggertakkan rahangnya.
"Memang sebelumnya mereka pernah deket?"
Rayyan hanya menggeleng pelan. "Yang gue tau Aryana dan Ayara pernah jadi korban pembullyan Cindy, sepupu Erlangga."
Ega menghela pelan. "Terus tujuan dia pacarin Aryana apa?"
Lagi-lagi Rayyan menggeleng.
"Bisa jadi untuk memperkuat geng Ataraxia. SMA 145 juga musuh bebuyutan kita, kan." pikir Ega. "Atau untuk balas dendam ke Aya yang udah nolak dia."
Rayyan berpikir sejenak. "Apapun itu, yang pasti ada hubungannya sama Aya."
Ega mengangguk setuju. "Apalagi mereka secara terang-terangan mau nyulik Aya Senin kemarin. Aya itu kelemahan lo. Dan mereka tahu itu."
"Shit," umpat Rayyan pelan sambil mengusap wajahnya.
"Lo harus jaga dia, Ray."
🌹🌹🌹
"Ar." Ayara mengetuk pintu kamar Aryana pelan.
Erlangga jadian sama Aryana. Lo tau itu, Ay?
Satu chat dari Rayyan itu berhasil mengusik hati Ayara. Ia harus memastikannya langsung ke Aryana.
"Apa, Ay?" tanya Aryana yang berdiri di ambang pintu.
Tanpa menunggu, Ayara langsung merangsek masuk dan menutup pintu kamar Aryana.
"Apan, sih, Ay?!" protes Aryana.
"Lo jadian sama Erlangga?"
"Iya. Kenapa? Masalah buat lo?"
"Ar! Lo tau, nggak, sih, Erlangga itu anaknya gimana?"
"Tau."
"Dia bukan anak baik-baik, Ar!"
"Lo yang nggak tau tentang dia!"
"Gue kenal sama dia."
"Lo cuma pernah ketemu beberapa kali sama dia," koreksi Aryana. "Erlangga sendiri yang jelasin ke gue."
Ayara terhenyak. Benar, itu juga yang Erlangga akui ketika di rumah sakit.
"Dan pernah bertemu bukan berarti kenal, kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
AYARA [END]
Teen Fiction"I am matter." -Ayara- Tentang Ayara yang hidup di dalam keluarga toxic, yang selalu diperlakukan tidak adil, yang tak pernah dihargai. 🌹🌹🌹 "Seharusnya kamu bisa mencontoh kakak kamu." "Seharusnya kalian paham kalau perbandingan ini nggak akan me...