54 (Extrachap)

4.3K 267 41
                                    

Aryana menatap kosong sebuah kertas di hadapannya. Kertas yang berisikan sebuah puisi ciptaan Ayara.

Kertas itu sudah lecek dan terlipat sana-sini. Ada beberapa tinta yang luntur akibat tetesan air, yang berasal dari air mata Ayara.

Pagi tadi, Rayyan datang ke rumahnya untuk mengembalikan beberapa barang Ayara. Di antara barang-barang tersebut, terdapat kertas ini dan flashdisk.

Tak ada penjelasan dari Rayyan terkait isi file dari flashdisk tersebut. Rayyan hanya berkata, "Buka dan dengerin aja. Lo pasti akan paham."

Aryana menancapkan flashdisk itu ke laptopnya. Ternyata di dalamnya hanya terdapat satu file audio.

Dengan jemari yang bergetar serta napas yang semakin menggebu, Aryana memutar audio tersebut.

Tak lama, alunan gitar yang lembut mengalir memenuhi kamarnya. Alunan gitar yang terasa begitu sedih dan menyayat hati.

Ini adalah lagu ciptaan Ayara.

Jeritan ini terasa sunyi,
tertahan pada langit kelam yang panjang
Menemaniku dalam malam gelap
Di mana aku kembali sendiri.

Andai aku bisa,
aku akan mengulang semuanya.
Menyusun kembali kisah yang tak pernah mampu kujalin.
Menghidupkan semua mimpi dan harapan.

Dalam gelap ini
Aku kembali menari bersama perih
Kembali tertawa di balik tangisan
Dan tersenyum di balik gurat pilu luka.

Tangisan ini terasa senyap,
seperti diriku yang perlahan lenyap.
Mencoba untuk kembali bertahan
pada perih yang tak pernah berakhir.

Andai aku bisa,
aku ingin berlari menjauh.
Berlari dari kenyataan yang takkan mampu kuubah
Menghilang dan lenyap terasa lebih baik.

Dalam gelap ini
Aku kembali menari bersama perih
Kembali tertawa di balik tangisan
Dan tersenyum di balik gurat pilu luka.

Aku berharap untuk terbangun
pada sebuah waktu di mana semua baik-baik saja.
Tapi tak ada yang baik-baik saja di sini.
Aku tak pernah baik-baik saja.

Dalam gelap ini
Aku kembali menari bersama perih
Kembali tertawa di balik tangisan
Dan tersenyum di balik gurat pilu luka.

Dalam gelap ini
Aku kembali sendiri
Menangis sendiri
Bertahan sendiri.

Lagu itu telah sampai di akhir nada. Lagu yang indah, lagu yang terasa begitu menyayat.

Sayangnya itu adalah lagu Ayara untuk yang pertama sekaligus terakhir kalinya. Tak akan ada lagi lagu-lagu lain setelahnya.

"Lo berjuang sendiri selama ini, tapi nggak ada satupun dari kita yang peduli."

"Ternyata bener, Ay. Nggak ada satu pun dari kita yang bener-bener mengenal lo."

---

12 Oktober 2021

😭😭😭

Gimana perasaan kalian di bab ini? 😭

Terima kasih banyak sudah mampir dan membaca Ayara, ya! Nggak kerasa udah mau end aja :(

Typo meresahkan, tolong beritahu di comment, ya 😘

Jangan lupa klik vote dan comment sebanyak-banyaknya sebagai bentuk dukungan kalian untuk cerita Ayara ini 🤗

Epilog aku up hari ini juga! See you di epilog 💕💕

AYARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang