Zusammen leben

1.3K 90 4
                                    

02 : Tinggal bersama.

€€€

"Galaksi," panggil Zoya kepada laki-laki yang sedang duduk di sofa. Laki-laki itu menoleh dan menatap gadis itu dari bawah hingga atas.

"Galaksi," panggilnya kembali karena laki-laki ini diam tidak menjawab.

"Gue bukan Galaksi."

Zoya bingung, kenapa laki-laki ini tidak mengakui namanya. Tapi tunggu, Zoya ingat, Tante Ara kan mempunyai anak kembar. Jadi ini, anak kembarnya, pikir Zoya sambil memandang wajah Laki-laki itu dengan intens.

"Oh kamu Gionard ya? Maaf-maaf aku kira kamu Galaksi," ujarnya sedikit canggung karena salah orang. Gio menganggukkan kepalanya dan menatap gadis ini. Lucu sekali pikirnya.

"Oh–––elo Zoya ya?"

"Iya aku Zoya,"

"Gue Gio salam kenal," ujar Gio dan mengulurkan tangannya. Zoya tersenyum dan membalas uluran Gio.

"Aku kira kamu sama kaya Galaksi,"

Gio mengerutkan dahinya. "Emangnya bang Galaksi kenapa?"

"Galaksi aneh. Masa dia gak mau ngomong sama aku. Aku emang salah ya?" tanyanya dengan polos. Gio terkekeh dan mencubit pipi Zoya.

Zoya tersenyum manis sambil menatap ketampanan Gio. Sungguh Gio dan Galaksi sangat berbeda sifat.

"Galaksi emang gitu. Elo jangan aneh aja sama sikapnya. Dia emang dingin sama semua orang, sama gue aja dingin padahal jelas-jelas gue kembarannya." Ceritanya panjang. Zoya menganggukkan kepalanya dan memakan keripik yang berada di depan.

"Iya. Aku kira dia punya penyakit ganda," kesalnya karena mengingat dimana dirinya di cueki habis-habisan. Gio tertawa terbahak-bahak membuat seisi ruangan ini menggema dengan tawanya.

"Siapa yang ganda." Suara berat itu mampu membuat Gio memberhentikan suara tawanya. Bukan hanya Gio saja, Zoya juga sudah menutup mulutnya.

Gio diam dan menatap Zoya. Zoya menelan Salivanya susah payah. Ah dirinya lupa bahwa disana ada Galaksi yang sudah berdiri.

"A–––anu bukan apa-apa," jawab Zoya cepat. Galaksi berdecih dan berjalan ke arah kulkas.

"Gio." Gio menoleh dengan raut wajah yang pucat. "Elo bilang apa aja sama dia?"

"Gak bilang apa-apa bang. Kita cuma tawa aja iya kan,"

"Iyaa," jawab Zoya pelan. Galaksi menganggukkan kepalanya dan menatap Zoya dengan sinis. Zoya hanya tersenyum polos dan melambaikan tangannya.

Tatapan tajam Galaksi sudah membuat Zoya merasakan takut yang luar biasa. Dan sejak kejadian ini, Zoya akan terus takut dan menghindar dari Galaksi.

Meja makan.

Meja makan panjang besar ini sudah di isi oleh keluarga Alexandar. Zoya hanya diam saja sambil menatap piringnya yang kosong. Sungguh berada di lingkaran para psikopat sangat seram baginya.

"Kamu mau makan apa Zoya?" tanya Ara kepada Zoya. Zoya menoleh dan menatap semua makanan yang berada di depannya.

"Apa aja Tan–––– yang penting gak pedes. Aku gak suka pedes soalnya," Ara hanya menganggukkan kepalanya dan menatap makanan yang sekiranya tidak terlalu pedas. Keluarga Alexandar memang penggemar makan pedas, maka dari itu, Ara selalu memasak makanan yang pedas.

"Galaksi tolong ambilkan daging yang tidak pedas untuk Zoya," ujar Ara karena daging itu sangat dekat dengan Galaksi.

Galaksi menoleh. "Manja."

Zwilling : Kembar [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang