ausweichen (2)

953 74 10
                                    

16. Menghindar (2)

"Ikhlas dan tidak ikhlas. Jika aku tidak ikhlas apakah bisa merubah semuanya kembali? Tidak kan."

SMA Velix sudah ramai dengan hadirnya Galaksi dan Cempaka. Cempaka diam sambil berjalan menundukkan kepalanya membuat Galaksi mendegus.

"Jangan nunduk kalau lagi sama gue!"

Cempaka menoleh. "Ak––aku takut,"

"Gak usah takut sama mereka. Anggap aja mereka batu!" Ketusnya kembali dan berjalan meninggalkan Cempaka. Cempaka menghela nafasnya dan berjalan mengikuti Galaksi yang sudah berjalan di depannya.

Sedangkan Zoya, gadis itu sudah berada di dalam kelasnya. Zoya sudah memainkan ponselnya sambil menunggu teman sebangkunya. Siapa lagi kalau bukan Cempaka.

"Hai," sapa Zoya saat Cempaka sudah datang dan duduk di sampingnya. Cempaka tersenyum dan menatap Zoya.

"Kamu tadi berangkat sama siapa?" Tanya Zoya kembali. Cempaka diam memikirkan jawaban yang pas untuk Zoya.

"G––galaksi.." cicitnya pelan.

"Galaksi?"

"Kamu?" Tanya Cempaka balik. Zoya diam menggelengkan kepalanya sambil menahan sesak pada dadanya. Apa dirinya cemburu? Tentu saja dirinya cemburu.

"Maafin aku Zoya, aku juga gak tau kenapa kak Galaksi datang kerumah aku.." ujar Cempaka yang peka dengan perasaan Zoya. Cempaka tahu jika Zoya dan Galaksi tinggal satu apartemen.

Zoya menoleh dengan seulas senyumannya. "Aku gak papa,"

"Aku.."

"Cempaka, kamu itu gak salah. Udah ish jangan gitu," ujar Zoya dengan bibir yang mengerucut. Cempaka tersenyum dan memeluk Zoya erat. Dua gadis itu memang bersifat sama. Mereka sama sama saling menyayangi.

"Aku mau cerita sama kamu.." ujar Cempaka di sela pelukannya. Zoya mendongakkan kepalanya dan melonggarkan pelukannya.

"Apa?"

"Aku akan cerita sepulang sekolah. Alena sama Ana kemana?" Tanya Cempaka. Zoya menoleh dan mengangkat bahunya acuh. Mungkin kedua temannya itu berada di kantin.

"Maaf, gue lakuin ini karena ada satu alasan." Gumam seorang laki laki dengan senyuman tipisnya. Bisa kalian tebak bahwa itu adalah Galaksi, laki laki itu sudah berada di depan kelas Zoya dan Cempaka sambil menatap Zoya yang hanya diam.

Ini adalah keputusannya untuk bertanggung jawab.

Hey, yang salah Gionard bukan Galaksi !

Markas M-Garuda sudah sangat berantakan karena ulah Gionard. Hari ini, Gionard tidak masuk sekolah dan tidur di markasnya sendiri. Seluruh anggota M-Garuda juga sama sekali tidak datang ke markasnya. Gio bisa menebak bahwa mereka sudah muak terhadap ketua bajingannya ini.

"Agrh. Gue harus apa." Ujarnya dengan frutasi dan mengacak-acak rambutnya sendiri.

Kring..

Bel istirahat akhirnya berbunyi dengan kencang. Seluruh murid SMA Velix langsung berhamburan dan berlari ke arah kantin untuk mengisi perutnya yang sudah kosong dan berbunyi. Seperti sekarang, meja pojok sebelah lapangan sudah di isi oleh Alena, Ana, Cempaka dan Zoya.

"Woi." Teriak Robi kencang.

"Astaga Robi!" Kesal Ana. Robi tertawa dan duduk di samping Ana sambil mencomot kentang gorengnya. Ana diam dengan bibir yang mengerucut.

Zwilling : Kembar [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang