Supermarkt

1K 79 3
                                    

Cie mau 1k readers em..

07 : supermarket.

Pintu apartemen terbuka dengan lebar. Galaksi langsung mencopot sepatu nya asal dan berjalan ke arah sofa panjangnya. Zoya yang melihat kelakukan Galaksi langsung berdecak kesal dan memungut sepatu dan kaos kaki laki laki itu. Galaksi memang sangat jorok dan selalu ceroboh.

"Galaksi!"

"Hm.."

"Jangan asal lempar sepatu dong. Kan disitu ada rak sepatu." Ujarnya dengan nada marah. Galaksi hanya diam dan mengambil bantal Sofanya.

"Biarin aja."

"Kamu udah besar!"

"Kata siapa gue kecil." Sungguh berdebat dengan Galaksi membuat dirinya kesal dan pusing. Galaksi tetaplah Galaksi, laki laki itu tidak akan mau mengalah dalam perang adu bacot.

Zoya kesal dan berjalan tanpa memperdulikan Galaksi. Galaksi menahan tawanya saat melihat tingkah lucunya Zoya. Menggemaskan.

Zoya langsung menutup pintunya dengan kasar dan berjalan ke arah ranjangnya. Dengkul yang masih berdarah membuat Zoya menghela nafasnya kesal.

Brak.

Galaksi terkejut karena Zoya membuka pintu dengan kasar. Galaksi hanya diam di bangku meja makannya sambil menatap gerak gerik Zoya yang sedang kesal.

"Cari apa,"

"Betadine." Ketus Zoya.

"Bukan disana," jawab Galaksi sambil meminum jus nya.

"Terus dimana." Ketus Zoya kembali. Galaksi mengigit pipi dalamnya untuk menahan tawanya.

"Dikamar gue." Jawab nya tak kalah ketusnya. Zoya menghela nafasnya dan menatap Galaksi kesal.

"Ambil." Suruhnya.

"Ogah.."

"Galaksi."

"Apa sayang," godanya dengan mengangkat kedua alisnya. Zoya bergidik ngeri dan berjalan meninggalkan Galaksi yang sudah menahan tawanya.

Galaksi tersenyum tipis dan meminum airnya. Setelah itu, dirinya langsung bangkit dan masuk ke dalam kamarnya untuk mengambil Betadine.

Ceklek. Pintu terbuka membuat Zoya yang sedang duduk di tepi ranjang menoleh tanpa membuka suaranya. Zoya hanya diam acuh saat Galaksi berjalan ke arahnya.


"Nih." Ucapnya kepada Zoya sambil menyodorkan Betadine. Zoya diam dan mengangkat bahunya acuh seakan-akan tidak mau.

"Ambil." Katanya lagi. Karena Zoya tidak mengambil membuat Galaksi menahan kesalnya. Berada di samping Zoya membuat Galaksi menjadi kesal dan selalu kesal. Zoya diam menatap dengkulnya yang masih berdarah sedikit membuat Galaksi berdecak kesal dan berjongkok untuk mengobati luka gadisnya. Ralat, gadis merepotkan.

"Mau ngapain kamu,"

"Elo kira?" Ketus Galaksi sambil membuka tutup betadine. Zoya memutarkan bola matanya malas dan mengambil betadine itu dengan kasar.

"Gak usah biar aku aja sendiri." Ujarnya dengan ketus dan mengobati sendiri. Galaksi tersenyum tipis dan bangun dari jongkoknya.

Zwilling : Kembar [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang