öffnen Sie ein neues Blatt

504 45 12
                                    

UDAH BERAPA LAMA NIH GES AKU TINGGALIN?

JANGAN LUPA FOLLOW DAN VOTE!

47. Membuka lembaran baru

***

AXP sudah di atur dengan baik oleh Gavin. Laki-laki itu sudah menduduki tempat Galaksi alias menjadi pengganti ketua AXP sementara disini. Gavin tampak acuh saat banyaknya beredar berita terbaru mengenai dirinya yang sudah menjadi ketua AXP walaupun hanya sementara.

Sudah 7 bulan Gavin menjadi ketua AXP serta menjadi pimpinan perusahaan senjata SPX yang sudah di dirikan sejak lama. Gavin berjalan bersama Langit, sekretaris dari AXP serta SPX.

"Hari ini kita ada meeting kepada perusahaan GEO karena ingin bekerja sama tentang senjata!"

"Kita tidak perlu bekerja sama kepada orang lain!" Langit mengerutkan keningnya. Oh tuhan, Langit baru sadar jika Gavin adalah si kepala keras.

"Tapi tuan——"

"Berhenti memanggil diriku tuan! Disini yang tuan hanya Galaksi!" desis Gavin karena Langit selalu saja menyebut dirinya tuan.

Langit berdecak. "Bacot! Tapi Gavin, perusahaan bakal bisa jatuh jika kita tidak ada kerja sama terhadap perusahaan lain!"

Gavin menghela nafasnya lalu menatap Langit dengan tatapan yang kesal. Gavin memang sangat tidak suka menjadi seperti ini, Gavin memang tidak tertarik dengan perusahaan. Oh tuhan, bagaimana jika nanti Gavin mengelola perusahaan Papahnya sendiri?

"Atur saja! gue tidak mau ribet!" balas Gavin dan berjalan terlebih dahulu meninggalkan Langit yang hanya mengatur nafasnya. Dulu dirinya juga seperti ini saat bersama Galaksi tetapi bersama Gavin lebih sangat buruk.

Gedung AXP masih seperti biasa. Gedung itu masih saja ramai dengan banyaknya hewan peliharaan mereka. Mereka sedang tertawa terbahak-bahak karena melihat Gio yang sudah datang memakai baju seksi pink ketat itu.

Gio menatap seluruhnya dengan tatapan yang nyalang. "APA ELO!" sontak semuanya tertawa kembali saat melihat kondisi Gio yang sangat mengenaskan itu.

"Sayang, udah yak! aku si tawain mereka tuh!" Cempaka menoleh sambil memakan buah apel. Cempaka tampak acuh lalu duduk di samping Dito, sepupunya.

"Cempaka cuma ngidam itu aja kok! Cempaka kan mau buat Mas Gio seperti ini," tunjuk Cempaka seorang selebgram yang bernama Popo.

Mereka semua langsung tertawa kembali karena melihat Gio yang hampir nyaris di miripkan oleh selebgram itu.

"Udah Mas-mas nih?" goda Rival.

"Yah cembukur yak! kasian," sahut Iwan dengan gelakan tawanya. Rival berdecak, dirinya sudah melupakan Cempaka dengan benar-benar.

"Enak aja elo! Istri gue nih, gue yang udah nyoba dia sampe jadi anak!" timpal Gio kesal sambil menoyor kepala Iwan.

"Istri elo lagi hamil tambah cantik aje ya," Evin ikut-ikutan menggoda Gio membuat Gio langsung berlari ke arah Evin dan menoyor laki-laki itu.

"Sial! Kalian genit-genit banget si!" gertak Gio kesal lalu menarik Cempaka agar berada di pelukannya. Dito menghela nafasnya, dirinya kan sepupunya Cempaka, kenapa Gio juga merasa cemburu.

"Gue sepupunya!"

Gio melototkan matanya. "GUE SUAMINYA, GUA YANG NAFKAHIN DIA!" Cempaka tertawa sambil mencubit pinggang Gio yang sudah kesal itu. Gio menoleh menatap Cempaka dengan sangat marah. Apalagi teman-temannya sudah menggoda dirinya.

"Udah ah gue balik! Ayok sayang, disini panas!" Cempaka hanya menggelengkan kepalanya karena tingkah suaminya yang terlalu posesif kepadanya. Cempaka berjalan hendak masuk ke dalam mobil, baru membuka pintu mobil Cempaka merasa nyeri di perutnya. Perempuan muda berbadan dua itu langsung berteriak dengan kencang membuat semuanya yang melihat langsung histeris dan berlari mendekati.

Zwilling : Kembar [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang