zusammen essen

1K 70 5
                                    

11 : Makan bersama.

Bel istirahat berbunyi membuat seluruh murid SMA Velix berhamburan keluar dan duduk di kantin untuk mengisi perutnya yang sudah berteriak meminta makanan. Glen dan Robi, dua curut itu sudah duduk manis di bangku pojokan sana.

Kalian sudah berkenalan belum si sama mereka berdua? Belum yah? Mari kita berkenalan.

Glen Alexi. Nama yang kece badai sesuai dengan wajah tampannya. Bocah ingusan itu, et author berbohong. Laki laki tampan itu adalah anak dari bapak Sanca dan ibu Khanza. Jika kalian baca cerita ice boy psikopat, kalian tahu siapa Sanca dan siapa Khanza. Sifat yang hampir sebelas dua belas sama seperti Sanca, papahnya. Glen bersifat humor dan salah satu Psikopat terlucu. Apapun akan Glen lakukan untuk selalu menghibur sang pujaan nya. Alena. Tapi jangan salahkan. Glen adalah buaya, alias fakboi darat.

Robi Saputra. Laki laki receh sejuta jomblo. Robi adalah tipe laki laki idaman tetapi sampai sekarang perempuan tidak pernah ada dan datang untuk menembak dirinya. Robi adalah tipe cowok cuek dan malas untuk berdekatan kepada perempuan. Jika Robi tertarik, habis sudah, Robi akan mengambilnya tanpa ampun. Robi bukan psikopat, Robi hanyalah teman manusia nya Glen dan yang lain. Bilang saja, Robi adalah pria normal.

Mereka berdua sudah duduk manis sambil bercanda gurau. Entahlah, apapun itu mereka pasti tertawa receh. Glen sudah tertawa membuat semua kaum hawa menjerit keras. Senyuman Glen memang sangat tampan dan indah. Lesung pipi di sebelah kanannya terlihat indah jika di tatap secara dekat. Apalagi bulu mata nya yang lentik.

"DOR!"

"Eh ayam, anjing, dugong.." latah Robi tiba tiba saat Ana datang bersama ketiga teman temannya. Robi menghela nafasnya dan manarik Ana untuk duduk.

"Gila elo Na anjing banget," kesalnya kepada Ana. Ana tertawa geli dan mengacuhkan bahunya. Sedangkan Alena hanya diam saja sambil menatap Glen.

"Apa?" Tanya Glen yang merasa di tatap. Alena menggelengkan kepalanya dan memalingkan wajahnya.

"Mau mesen apa?" Tanya Cempaka kepada teman-temannya.

Robi menoleh. "Aduh neng geulis.. Abang aja yang mesenin, kamu diem diem aja."

Cempaka tertawa. "Gak papa Robi, udah aku aja yang mesenin sama Zoya." Ajak Cempaka kepada Zoya. Zoya menoleh dan menganggukkan kepalanya.

"Eh tapi kan Zoya masih sakit," sahut Alena.

"Oh iya aku lupa, yaudah sama kamu aja Al." Ujar nya kepada Alena. Alena menganggukkan kepalanya dan berdiri untuk berjalan.

"Biar aku aja sama Cempaka.." Alena menghela nafasnya dan menatap Ana.

"Lo sakit Zoya.. nanti elo kenapa kenapa, kalo elo kenapa kenapa. Kita bakal kena omel sama kak Galaksi." Sahut Ana agar Zoya tidak keras kepala.

Zoya terkekeh. "Aku baik baik aja kok, cuma tadi perut aku kosong aja." Ceritanya agar semua teman temannya percaya. Mereka saling menatap dan menganggukkan kepalanya bersama. Setelah itu, Cempaka langsung menggandeng tangan Zoya dan memesan makanan kesukaan mereka semua.

Mie ayam + teh lemon.

Suara teriakan sudah menggelegar seisi kantin. Glen dan Robi menoleh dan menatap G yang sudah berjalan dengan gaya collnya. G? ya G sudah berjalan dengan satu tangan yang di masukkan di dalam saku celana abu abunya. Galaksi berjalan dengan raut wajah dinginnya sedangkan Gio juga sama berjalan dengan raut wajah penuh emosi dan beban.

Zwilling : Kembar [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang