27 : Membalas dendam.
Bagaimana tidak emosi. Gedung belakang sudah terbakar karena ada seseorang yang sudah menyelinap masuk ke dalam dengan sengaja. Galaksi serta Aryo juga sudah marah besar dengan kejadian ini. Mereka langsung berkumpul kembali di dalam ruangan gelap yang hanya satu lampu yang redup.
"Ini semua karena ulah mu! Masalah mu dengan Reza apa si." Ucap Aryo membuka suara. Galaksi menatap papah nya dengan tajam, bukan dirinya yang bermain duluan tetapi Reza lah yang memulai nya.
"Dia sudah hampir melecehkan Zoya pah--" Wildan yang mendengar nama sang anaknya menoleh dan menatap Galaksi.
"Zoya anak gue?" Tanya Wildan memotong ucapan Galaksi. Galaksi menganggukkan kepalanya.
"Zoya itu pacar Galaksi! Siapa pun yang sentuh Zoya selain Galaksi, bakal Galaksi habisin sekarang!" Tegas nya dengan wajah murkanya. Wildan membulatkan matanya dan menatap Galaksi.
"Gue bapak nya! Jangan sekate - Kate elo! Masa iya, gue pegangan sama anak gue, gak di bolehin!" Ketus Wildan dengan wajah memerah marah. Galaksi mengusap dadanya dan menatap Wildan dengan datar.
"Terkecuali orang tuanya dan kerabat dekatnya." Putus Galaksi agar Wildan tidak marah. Wildan menarik nafasnya dan menganggukkan kepalanya.
"Sejak kapan elo pacaran sama an--" Mahesa yang sudah kesal dengan ini semua langsung menggebrak meja panjang yang berada di depannya.
Brak.
"Bahas ke topik utama! Ini bagaimana, gak usah kaya anak kecil deh. Elo juga Wildan, biarin aja anak elo pacaran sama Galaksi. Galaksi juga bakal jagain anak elo dengan baik!" Wildan berdecih dan menganggukkan kepalanya dengan pasrah. Baru saja ingin mengintrogasi Galaksi, tetapi suasana tidak mendukung.
"Sesuai dengan cctv depan, gedung kebakar memang karena kesengajaan. Dimana terlihat ada satu laki laki berhodie hitam, tapi sayang laki laki itu memakai masker." Jelas Satya yang sedari tadi sudah mengutak-atik laptopnya bersama Hafid, Puad dan Rifki. Mantan tim RG juga sudah terkumpul disini.
"Dimana tim RG2?" Tanya Puad kepada Galaksi. Galaksi menoleh ke arah Puad yang sudah menatapnya dengan datar.
"Tim RG2 sudah melakukan tugasnya kembali. Mereka baru saja mendapatkan clien, karena anaknya dibunuh oleh seseorang preman." Jelas Galaksi dan di angguki mereka semua.
AXP. Bukan hanya untuk membunuh orang saja, AXP itu sangat membantu orang orang yang terkena masalah besar. Salah satunya, seperti masalah tadi. Masalah itu akan di tangani oleh tim RG. Dalam waktu beberapa hari saja, korban yang mereka targetkan sudah mereka bunuh dalam sekejap. AXP memang terlihat kejam, clien juga sangat puas dengan pekerjaan AXP. AXP itu sangat membantu dan sangat kejam menurut mereka semua.
Pernah satu kejadian, clien meminta untuk tim RG melakukan pencarian informasi tentang perselingkuhan istrinya. Dan detik ini juga, tim RG menemukannya dan langsung membawa targetnya ke dalam kandang mereka. Setelah itu, tim RG membunuh nya dan memberikan hiasan dan umpatan seperti biasa.
Kejam? Jelas bukan. AXP selalu adil dengan semua masalah. AXP juga tidak menerima clien sembarangan, mereka melihat dulu apa masalahnya. Jika itu merasa baik, mereka akan melakukan sesuai kemampuan mereka. Bisa dibilang, AXP sama seperti detektif dan keadilan.
Pancasila ke lima harus mereka jalani. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Maka dari itu, AXP selalu adil kepada cliennya. Mereka tak segan segan untuk membunuh target mereka yang tidak adil dan curang.
"Aku sudah mendapatkan tentang palgos. Mereka berada di gedung lama. Aku tahu dimana gedung itu," seru Haris dengan wajah serius.
"Kita bakar sekarang!" Mereka menganggukkan kepalanya dan keluar untuk mempersiapkan semuanya. AXP akan membalasnya dengan setimpal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zwilling : Kembar [end]
Mystery / Thriller(4) Sekuel ice boy #AnakAryo&Ara SERIES 2 (DUA) G sudah tumbuh menjadi sosok laki laki yang membuat siapa saja terpesona melihat ketampanan nya. Sifat yang berbeda membuat semuanya bingung dan heran. Galaksi yang bersifat dingin dan Gio yang bersif...