Anwenden

580 47 7
                                    

54. Melamar

Keduanya senjoli yang berbeda jenis itu sudab duduk tenang di taman belakang. Keduanya tidak membuka suara hanya ada suara angin yang menghiasi keheningan ini. Zoya masih menggunakan baju tidurnya yang bergambar Hello Kitty membuat Galaksi tampak terpesona dengan kecantikan gadis yang berada di depannya. Walaupun tidak mandi, tetap saja kecantikan Zoya tidak terkalahkan.

Galaksi yang merasa muak dengan keheningan pun akhirnya memberanikan diri untuk membuka suara.

"Why?"

Zoya menolehkan kepalanya sambil menatap Galaksi dengan sinis. "Apanya?!"

Galaksi terkekeh kecil lalu menangkup kedua pipi gadis yang sedang kesal ini dengan gemas. "I Miss you.."

Sontak membuat Zoya langsung memberontak. Gadis itu memalingkan wajahnya karena merasa bahwa pipinya memanas karena menahan rasa salah tingkahnya.

"Mending kamu pergi dari rumah aku deh!" usirnya dengan malas. Kelihatannya memang seperti mengusir tetapi di dalam hati yang paling dalam Zoya merindukan sosok Galaksi.

"Aku udah tunangan sama orang lain! Mending sekarang, kamu pergi dan jangan temuin aku lagi, ngerti kan?!" ocehnya sambil terus mengusir Galaksi dengan wajah yang kesal.

"Tunangan? Really?"

Zoya berdecak. "Yes!"

Bukannya pergi, Galaksi langsung tertawa terbahak-bahak seperti orang gila. Galaksi terus tertawa sampai membuat Zoya merasa bingung dengan kelakuan dari Galaksi.

"Bukannya kalian putus?"

Zoya mengerutkan keningnya. Tahu dari mana laki-laki itu tentang hubungan dirinya dengan Erlangga?

"Sok tau!" Galaksi tampak acuh sambil membekap mulutnya sendiri karena merasa geli dengan ocehan dari Zoya.

"Kenapa?!" galak Zoya dengan sinis saat Galaksi melirik ke arah Zoya dengan singkat. Galaksi menggelengkan kepalanya lalu merogoh sesuatu yang berada di saku celananya. Setelah mendapatkan apa yang di cari, Galaksi langsung memberikan kotak kecil itu ke Zoya.

Zoya hanya diam memperhatikan kotak kecil yang ada di tangan Galaksi. Laki-laki itu langsung saja menyodorkan kotak tersebut membuat Zoya tidak mau harus mengambilnya.

"Buka aja dulu, bukan bom kok!" celetuk Galaksi karena Zoya hanya menatap kotak kecil itu tanpa ingin berniat untuk membukanya. Karena merasa sudah kesal, Zoya membuka kotak tersebut untuk melihat apa isinya.

Satu lembar surat yang hanya Zoya temukan disitu. Zoya langsung menatap Galaksi kembali untuk meminta penjelasan. Bukannya menjelaskan, Galaksi tampak acuh mengangkat bahunya.

Zoya berdecak lalu membuka kertas putih itu. "From Angga.." gumam Zoya dengan suara yang sangat pelan. Galaksi dapat mendengarkan gumam'an itu tetapi Galaksi enggan untuk menyahuti. Sebelum melanjutkan membaca, Zoya menatap ke arah Galaksi yang di tatap hanya mengacuhkan bahunya lagi.

Pertanyaan Zoya satu, apakah mereka bertemu?

From Angga.

Are you okay? Sorry, kalo aku pamit secara mendadak kaya gini. Aku laki-laki yang cemen, yang enggak berani untuk ngasih surat ini secara langsung. Sekedar tatapan aja, aku nggak bisa..

I Miss You..

Tapi semuanya udah terjadi. Aku tahu, kalo kamu masih belum bisa lupain 'dia'. Aku juga ngerti gimana perasaan kamu. Thank you, karena kamu mau kasih aku kesempatan 1 tahun lebih untuk bersama kamu. Aku senang, kehadiran kamu membawa aku kebahagiaan walaupun akhirnya menjadi luka.

Zwilling : Kembar [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang