06 : Di cap pacar.
"Makasih udah jaga aku."
"Bangsat." Murka Galaksi dan menarik laki laki itu dengan kasar. Laki laki itu menahan ludahnya karena sudah berhadapan dengan ketua AXP.
"G–– galaksi.." ucap laki laki itu dengan nada gugupnya.
"Elo apain anjing, cewek gue." Ucapnya dengan wajah murkanya dan mata tajamnya. Laki laki itu menegang dan menatap Galaksi yang sudah berkalut dengan emosinya.
"J–– jadi cewek itu.." tunjuknya kepada Zoya yang masih saja menangis di dalam kamar mandi. Galaksi mengeraskan rahangnya dan langsung menonjok wajah laki laki itu dengan kasar.
Galaksi marah dan membanting tubuh laki laki itu hingga berada dibawah. Zoya menangis histeris dan berlari ke arah Galaksi.
"U–– udah..hiks..." Tarik Zoya agar Galaksi tidak memukuli laki laki itu lagi. Galaksi menoleh dan menatap Zoya tajam.
"Ikut gue." Tariknya kasar kepada Zoya. Zoya hanya diam dan mengikuti Galaksi. Sedangkan laki laki itu hanya diam membisu dengan wajah yang sudah babak belur.
Laki laki itu tidak tahu siapa Zoya sebenarnya dan ada apa hubungan Zoya antara Galaksi. Sungguh, dirinya menyesal.
Zoya menahan ringgisannya karena Galaksi menariknya dengan kuat dan kencang membuat pergelangan tangan nya memerah. Galaksi yang mendengarkan ringgisan itu langsung melonggarkan tarikannya dan membawa Zoya ke belakang sekolah membuat Zoya mengerutkan keningnya.
"Kita mau kemana?"
"Bolos."
Zoya melototkan matanya. "Gak mau!"
"Kenapa?"
"Nanti aku dicariin sama yang lain." Ujarnya lesu, Galaksi menghela nafasnya dan menatap jam tangannya. Pukul sudah menunjukkan jam 1 siang dikit lagi bel akan berbunyi karena memang sekarang pulang cepat.
Zoya diam dan menatap gerak gerik Galaksi yang sangat aneh. Galaksi sudah membuka ponselnya dan menelfon seseorang. Rupanya, Galaksi menelfon Glen.
"Halo," ujar Glen dengan nada kesal. Galaksi diam dan mendengus.
"Ghia."
Glen yang berada di sebrang sana mengerutkan keningnya. Apa maksud dari ketua AXP ini.
"Apaan?" Sewot Glen kembali.
"Tolong berikan ponsel elo kepada Ghia." Ujarnya detail. Glen hanya beroh saja dan berjalan ke arah kak Ghia.
"Kak Ghia, ini Galaksi mau ngomong katanya." Ujar Glen sopan. Galaksi hanya diam dan menghela nafasnya. Lama sekali. Membuang-buang waktu saja bukan,
"Halo? Ada apa?" Tanya Ghia kepada Galaksi. Galaksi tersenyum miring dan membuka suaranya sambil menatap Zoya yang sudah memegang tangannya.
"Zoya sama gue. Dia sakit, elo ijinin dia." Ujar Galaksi dingin.
Ghia menghela nafasnya. "Baik lo isi sur--"
Tututut..
Telfon mati membuat Ghia menghela nafasnya. Sialan, jika bukan psikopat Ghia akan cakar Galaksi sekarang. Glen hanya terkekeh dan mengambil ponselnya kembali dengan sopan.
"Emang gitu kak dia mah, oh iya makasih ya kak." Sopannya kepada Ghia. Ghia tersenyum mengangguk dan berjalan meninggalkan Glen.
Zoya tetap saja diam sambil meniup niup pergelangan tangannya yang memerah. Galaksi yang melihat itu diam saja dan berjalan meninggalkan Zoya membuat Zoya berdecak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zwilling : Kembar [end]
Mystery / Thriller(4) Sekuel ice boy #AnakAryo&Ara SERIES 2 (DUA) G sudah tumbuh menjadi sosok laki laki yang membuat siapa saja terpesona melihat ketampanan nya. Sifat yang berbeda membuat semuanya bingung dan heran. Galaksi yang bersifat dingin dan Gio yang bersif...