• berhubung aku udah nulis kemarin. Jadi aku niat buat up sekarang, padahal pengen up nya nanti kalo udah 6k readers. Tapi, kasihan..
• PLISE, mau ketawa sama ngakak. Sumpah, itu ada satu readers komen sampe 200 an. Woilah, maksud aku tuh gini. "Diberikan cast nanti kalau udah tembus 10k readers. Bukan 10k komen. Hihihi." COBA YANG MERASA KOMEN YAH. MAAF BANGET, PASTI CAPEK TANGANNYA.
• Dan karena itu juga, aku kaya merasa bersalah. Namanya*ny* gitu deh, ah intinya komen deh dianya. Ni aku up sekarang, biar seneng.
_____
22 : Hampir dibunuh.
Dor.
Tembakan sudah melesat ke arah sana. Malam ini, dirumah Alexandar sudah bermain tembak tembakan. Siapa lagi kalau bukan Aryo. Aryo marah besar saat anaknya yang bernama Gionard jujur kepadanya. Dengan polosnya, Gio berucap bahwa dirinya menghamili anak orang. Hey, Aryo tidak pernah mengajarkan itu kepada anak anaknya.
Taman belakang juga sudah ramai dengan kehadiran Oma dan Opa. Sebut saja Safira dan Reyhan. Reyhan sudah marah, saat dirinya tahu tentang kelakuan cucu nya itu. Tentu saja Reyhan akan marah, Gio sudah memalukan nama marga Alexandar.
Dor.
Gio hanya bisa pasrah saat sudah di ikat oleh Aryo dan Reyhan di tiang sana. Itu adalah tiang basket. Tempat dimana G bermain basket bersama teman temannya. Gio hanya pasrah dan menahan tangisannya. Malu dong jika dirinya menangis.
"Pah. Sudah sudah. Kasihan Gio," bisa ditebak bahwa itu adalah suara Ara. Istri tercinta nya Aryo. Aryo menoleh dan tetap memegang pistol andalannya.
"Tidak. Anak itu harus kita hukum." Ujar Aryo dengan datar. Galaksi hanya diam menatap kembarannya yang sudah tersiksa disana. Bukannya tidak mau membantu, tetapi Galaksi tahu bahwa papah nya tidak akan tega membunuh anaknya sendiri. Jadi, kita lihat saja.
Cempaka dan Zoya hanya diam dan memeluk satu sama lain. Cempaka tidak tega, jika calon ayah dari anaknya ini harus tiada. Anjay calon.
"Gio Gio." Decak Reyhan dengan kepala yang di geleng-geleng kan. Pusing opa, opa kan sudah tua alias tuir.
"Kenapa kamu bodoh! Opa tidak pernah mengajarkan kamu seperti itu." Ujar Reyhan yang sudah terkalut dengan emosi. Gio diam menunduk dengan tangan yang sudah di ikat kencang dengan rantai.
"Maaf opa..." Hanya itu yang Gio dapat ucapkan. Tak lama suara riuh kembali. Itu adalah kakek nenek. Siapa lagi kalau bukan Lisa dan Raka.
"Cucu ku..." Teriak Raka histeris dan berlari ke arah Gio. Cucu terbegonya. Reyhan memutarkan bola matanya malas dan mendorong Raka. Memang, besan yang laknat.
"Heh nyet! Cucu kita itu salah." Ujar Reyhan dengan kesal. Raka berdecak dan menatap Gio dengan tatapan yang sedih dan penuh dengan drama.
"Iya gue tau. Tapi kasihan sama Gio. Dia cucu kesayangan gue!" Reyhan tertawa dan berkacak pinggang. Kakek Kakek ini selalu saja menjadi benalu hidup Reyhan. Capek sebenarnya untuk berdebat.
"Heh kakek kakek!"
Raka melototkan matanya tidak terima. "Elo juga kakek kakek. Sinting." Ketus Raka karena lelah beradu bacot kepada Reyhan.
"Udah udah. Kenapa malah di besar besarin si. Kita bisa omongkan ini baik baik!" Kesal Lisa karena sudah kehabisan kesabaran. Ara hanya menggelengkan kepalanya menatap semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zwilling : Kembar [end]
Misteri / Thriller(4) Sekuel ice boy #AnakAryo&Ara SERIES 2 (DUA) G sudah tumbuh menjadi sosok laki laki yang membuat siapa saja terpesona melihat ketampanan nya. Sifat yang berbeda membuat semuanya bingung dan heran. Galaksi yang bersifat dingin dan Gio yang bersif...