17 : Cempaka hamil?
Galaksi berjalan dengan lesu dan membuka pintu caffe nya. Caffe WB, caffe yang sudah lama Galaksi pegang. Galaksi tahu, bahwa caffe ini adalah caffe titipan. Kalian ingat Wildan? Ya laki laki itu sudah memberikan caffe ini kepada Aryo saat itu. Berjalannya waktu, Aryo memberikan alih caffe ini kepada Galaksi untuk mengurusnya agar terus berjalan dan berkembang.
Caffe ini juga sudah terkenal dengan enaknya. Banyak yang bertanya karena cabang caffe ini hanya satu dan hanya disini. Galaksi memang tidak mau untuk membuka cabang kedua karena menurutnya ini bukan caffe nya melainkan caffe titipan.
Galaksi masuk dan duduk di meja pojok sana dengan sebatang rokok yang sudah berada di bibirnya. Sepulang sekolah, Galaksi enggan untuk berada di apartemen.
Tring.
Zoya.
Hari ini aku pergi dari apartemen. Papah mamah udah sampai di Indonesia, aku pamit ya.Galaksi tersenyum kecut dan menutup ponselnya. Hari ini, dirinya akan merasakan kesepian kembali. Tak lama, ponsel Galaksi berbunyi kembali.
Zoya.
Aku udah buatin kamu kue loh, nanti kamu makan ya ☺️"Gue harus lupain elo," lirih nya dan memasukkan ponselnya ke dalam saku celana abu abunya. Galaksi langsung memejamkan mata nya sebentar dan menghisap rokok nya.
Menghindar adalah jalan satu satunya.
Gionard berdiri sambil menatap air kali yang deras di bawahnya. Dirinya sudah berada di dekat jembatan yang ramai oleh orang yang berlalu lalang. Entahlah, dirinya ingin sekali menghirup udara segar.
"KAK GIO!" Teriak Cempaka dari arah sana. Gio yang sedang menatap kebawah menoleh dan menautkan alisnya.
"Kakak ngapain? Mau bunuh diri karena masalah ini?" Tanya Cempaka dengan wajah memerah dan nafas yang tersengal-sengal.
Gio diam dan menatap Cempaka intens. "Ngapain lo."
"Jalan jalan sore,"
"Pulang.." Ucapnya dengan lirih dan menatap kebawah kembali. Cempaka menggelengkan kepalanya dan menetralkan jantungnya yang terus berdetak kencang.
"Elo beli apa?"
Cempaka gugup. "H––hah? Ini, Bukan apa apa.." Ujarnya dan langsung menyembunyikan plastik putih itu di belakang punggung nya. Gio hanya mengangguk dan diam menatap ke depan.
"Sorry, gue emang bajingan.."
Cempaka menoleh. "Gak papa.." hanya kata kata itu yang dapat Cempaka lontarkan. Cempaka bingung dan tidak tahu harus bertindak apa.
"Apa elo ha––"
"WOI BRENGSEK!" Gio sontak menoleh dan mengeraskan rahangnya. Itu adalah musuhnya. Cowok yang sudah merebut Luna darinya.
"Anjing." Gumam Gio dengan tangan yang sudah di kepal kuat. Cempaka terdiam dan menatap para pria yang sudah berada di depannya.
"Ama siapa tuh, udah lupa sama Luna ya?" Tanya nya menggoda. Bisa kalian tebak itu adalah suara Alfa, cowok brengsek yang Gio kenal. Alfa berjalan bersama keenam teman temannya menghampiri Cempaka yang diam dengan plastik di tangannya.
Alfa tersenyum dan merampas plastik itu. "Waw, elo beli testpack? Hamil elo? Siapa yang hamilin elo? Jangan bilang..." Ujar Alfa dengan terpotong membuat Gio yang berada di samping Cempaka mengerutkan keningnya juga.
"Gio? Bhaaha, Buset. Udah hamil aja, lupa pake pengaman nih? Bhaha," tawa Alfa bersama teman temannya. Cempaka menahan tangisannya dan merampas plastiknya kembali. Setelah sudah Gio langsung meninju wajah Alfa dengan kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zwilling : Kembar [end]
Mystery / Thriller(4) Sekuel ice boy #AnakAryo&Ara SERIES 2 (DUA) G sudah tumbuh menjadi sosok laki laki yang membuat siapa saja terpesona melihat ketampanan nya. Sifat yang berbeda membuat semuanya bingung dan heran. Galaksi yang bersifat dingin dan Gio yang bersif...