Taschentuch

750 61 9
                                    

Halo ges, aku double up ni berhubungan sekarang hari Minggu, kalian kemana aja ni hari Minggu?

Kalo aku cukup 'Di rumah + rebahan + main hp + baca WP + nunggu doi chat + sedihin Aiden meninggal + makan + mikirin alur + liat Vidio Galaksi.

CUKUP -! LANGSUNG AJA KITA MULAI. TAPI, AKU MAU KASIH FOTO GLEN DULU NI, EH KALIAN JANGAN JANGAN SELINGKUHAN GLEN YA? HAYO NGAKU,

 TAPI, AKU MAU KASIH FOTO GLEN DULU NI, EH KALIAN JANGAN JANGAN SELINGKUHAN GLEN YA? HAYO NGAKU,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Liat yang cakep cakep, mata langsung seger. Btw, itu Glen yak.

31 : sapu tangan

Evin berjalan dengan langkah kaki yang besar. Laki laki itu sudah mengejar langkah Ghia yang berada di depannya. Pagi pagi buta, Evin sudah mencari perhatian kepada Ghia. Adik kelasnya yang dirinya sukai sejak lama.

"Pagi Ghia." Senyum Evin dengan mengembang. Ghia menoleh dan menarik nafasnya panjang panjang. Kenapa di pagi hari ini sudah harus berhadapan dengan Evin. Pikirnya dengan malas. Kaki nya tetap berjalan agar menjauh dari Evin, tetapi nihil langkah Evin lebih besar dari padanya.

"Kemarin papah elo ke gedung AXP. Nama nya om Liam kan? Terus gue kenalan –– gue bilang, kalo anaknya cantik banget." Ucap nya agar Ghia merespon ucapannya itu. Ghia memberhentikan langkahnya dan menatap Evin dengan wajah yang sama sekali tidak tersenyum.

"Kevin––" ucapannya terpotong karena Evin sudah menyela ucapan Ghia.

"Nama gue Evin! Stop untuk manggil gue dengan sebutan Kevin." Kesal nya dengan wajah yang di tekuk. Ghia sedikit mengerutkan keningnya, kenapa bisa gitu?

Karena tahu bahwa Ghia merasa bingung. Evin langsung tersenyum lembut. "Gue rasa, itu adalah nama yang bagus. Ghi, kenapa si elo selalu hindari gue?"

"Karena lo itu bahaya!" Putusnya dan berjalan meninggalkan Evin. Evin mendegus, lagi dan lagi Ghia memangilnya dengan sebutan Kevin.

"Nama gue Evin Ghi." Ujar nya dengan pelan. Ghia menarik nafasnya dan menatap Evin kembali. "Okei, kak Evin yang terhormat." Kesal nya dan berjalan kembali dengan wajah yang sudah di tekuk. Evin tertawa geli dan menatap sekeliling yang sudah menatap nya juga.

Entahlah, Ghia adalah tipe Evin selama ini. Evin jatuh hati kepada gadis itu sejak lama, tetapi Ghia selalu menghindar dari nya karena katanya, dirinya bukan tipenya. Evin semakin penasaran dan gencar untuk mendekati perempuan itu.

Tring!

'Penjahat itu ada di sekeliling mu.'

Galaksi membaca pesan itu. Pesan yang selalu saja membuat Galaksi merasakan penasaran dengan semua teka tekinya. Sudah dua hari, nomor yang tidak di kenal itu sudah memberikan banyak pesan untuk Galaksi. Galaksi yakin, si pengirim pesan itu berniat baik untuk membantunya. Tetapi Galaksi juga kesal, kenapa harus bertele-tele.

Zwilling : Kembar [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang