mysteriöse Figur

828 65 104
                                    

28: sosok misterius.

Di dalam gedung ini hanya ada suara bising dan suara pukulan pukulan yang saling beradu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di dalam gedung ini hanya ada suara bising dan suara pukulan pukulan yang saling beradu. Mereka benar benar bermain tangan kosong, Galaksi sudah meninju preman bertato mawar itu dengan amarah yang memuncak. Sementara yang lain sudah tergeletak lemah karena pertarungan ini di menangkan oleh anak AXP.

"Woi anjing. Kenapa pada tumbang, sialan." Umpat si preman yang bertato mawar itu. Galaksi tersenyum devil dan langsung mencengkram erat kedua tangan preman itu ke belakang membuat sang empu meringgis memohon karena kesakitan.

"Sakit woi." Galaksi terkekeh dan menatap tajam preman ini.

"Siapa yang udah nyuruh kalian semua anjing! Terutama elo, elo ketua premannya kan. Sekarang jawab, siapa bos elo!" Bentak Galaksi dengan murka. Preman itu terkekeh dengan wajah yang sudah lebam lebam.

"Gue gak akan kasih tau. Siapa bos gue!" Tekan preman itu. Galaksi yang sudah merasa kesal langsung melepaskan cengkraman preman itu dan menatap Galang Gilang untuk memegang kedua tangan preman tengik ini.

Gilang dan Galang pun langsung berlari paham dan memegang erat kedua tangan preman ini. Galaksi menatap tajam dan langsung mengeluarkan pistol andalannya. Sontak membuat preman bertato mawar itu melototkan matanya.

"Sekali lagi gue tanya. Siapa bos kalian semua!" Bentak Galaksi kepada semua preman yang sudah tumbang. Ada yang sudah berdarah dan ada juga yang sudah meninggal di tempat.

Aryo tersenyum miring dan ikut mengeluarkan pistol andalannya juga. Pistol yang sudah di rakit sendiri oleh Aryo saat jaman SMA. Untung saja, pistol ini masih bisa di gunakan.

"Woi. Curang elo semua! Kenapa pada main senjata. Tadi bilang kalo mau main tangan kosong, licik elo." Ucap preman bertato itu dengan sekuat tenaga. Kedua tangannya masih di pegang erat oleh Galang dan Gilang.

Sanca tersenyum. "Mending elo jujur semua deh. Siapa bos elo pada, biar urusan nya beres. Elo mau mati sekarang?" Tanya nya kepada preman preman semua. Mereka terdiam dan tetap enggan membuka suara membuat Galaksi serta Aryo kesal berkali lipat.

Karena merasa kesal akhirnya Galaksi menatap preman yang berada di pojok sana yang sudah hampir ingin melarikan diri. Baru saja melangkah, tembakan sudah mendarat tepat di punggung belakang preman itu.

Dor. Semuanya membulatkan matanya saking terkejutnya. Darah sudah berada dimana mana dan mereka menelan ludah nya masing masing. Itu adalah ulah Galaksi. Galaksi sudah menembak salah satu preman itu sampai preman itu meninggal dengan darah yang sudah mengalir dimana mana.

"Mau, nasib elo sama?" Tanya Galaksi dengan senyuman yang miring. Tetap sama, para preman itu hanya diam enggan memberikan suara sama sekali. Sebenarnya, siapa si bos mereka.

"Jawab lo bangsat!" Murka Aryo karena mereka semua diam. Galaksi langsung mengeraskan rahang nya dan menatap preman bertato mawar lagi dengan tajam. Tanpa aba aba, Galaksi langsung mengarahkan pistol nya itu ke arah jidat preman bertato mawar dengan mata tajamnya.

Zwilling : Kembar [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang