Verstümmelung

1K 73 9
                                    

Halo semua. Sebelum dimulai ceritanya. Aku cuma mau kasih tahu sama kalian semua. Pasti banyak yang bertanya tanya siapa Ara, Aryo, Nina, Wildan dan yang lain lain.

Kalian cukup baca di cerita kedua aku yang ice boy psikopat! Kalian baca dan kalian langsung tahu siapa mereka semua. Mereka adalah para orang tua dan cerita ini adalah cerita SEKUELNYA.  Yang udah baca pasti paham sama alur cerita ZWILLING.

Aku memang sengaja membuat cerita ini hampir semuanya ada. Bukan hanya tentang percintaan seorang G aja tapi semua yang berkaitan tentang cerita ice boy psikopat ada. Jadi, kalian gak usah bingung yah!

Enjoy,

🐷 Part ini di penuhi oleh psikopat.

_____

19 : Mutilasi.

Zoya terdiam diri di dalam kamarnya. Galaksi telah berbohong kepadanya, Galaksi tidak membawa Zoya ke apartemen nya melainkan mengantarkan Zoya untuk pulang. Zoya mencebikkan bibirnya dan menatap langit langit kamarnya dengan wajah yang di tekuk asam.

"Gue gak bisa bawa elo ke apartemen karena malam ini ada kasus pembunuhan yang harus gue selesaikan." Itu ucapan Galaksi saat hendak ingin pulang dan pamit. Zoya juga sempat mikir, apa kasusnya sangat parah sampai sampai laki laki itu harus terburu-buru seperti ini.

"Kenapa si Galaksi harus jadi psikopat, kenapa bukan jadi tukang cireng aja. Ish, kok jadi tukang cireng si. Gak lucu banget dong ganteng ganteng jualan cireng gitu." Gumam nya sambil mengetuk ngetuk dagunya dengan jari jarinya.

"Lagian emang kalo bunuh bunuhan gak akan masuk penjara? Setahu aku, bakalan bisa masuk penjara kok." Lanjutnya lagi. Bisa gila dirinya jika harus berpikir seperti itu.

Tring. Notifikasi membuat Zoya langsung terbangun dan mengambil ponselnya yang berada di sampingnya. Zoya langsung membuka ponselnya dan menatap pesan yang baru saja sampai.

Galaksi.
Jgn mrh. Bsk pg gue jmpt.

DEMI SETAN. Zoya langsung terkejut dan bangun dari tidurannya. Zoya langsung mencium layar ponselnya dan dengan cepat mengetik untuk membalasnya.

"Duh. Kan aku lagi marah sama dia," ujarnya saat ingin membalas pesan untuk Galaksi. "Gak boleh! Aku gak boleh luluh sama dia. Aku read aja ah," kesalnya dan menutup ponselnya kembali. Karena tidak ada balasan, Galaksi mendegus kesal dan langsung menelfon nomor yang terus terusan membuat dirinya khawatir. Galaksi sudah menelfon Zoya.

"Dih, segala telfon." Beo Zoya.

"Gak usah ngarep, aku gak akan angkat!" Kesalnya lagi dan membalikkan ponselnya agar Zoya tidak bisa menatap nama kontaknya. Zoya langsung menutup kedua telinganya dengan telapak tangannya dan bernyanyi dengan kencang.

"Bos, udah siap." Ujar Langit yang baru saja datang dengan membawa berkas. Galaksi yang sibuk dengan ponselnya menoleh dan menutup ponselnya. Gadisnya tidak mengangkat telfonnya. Pasti ngambek, pikirnya.

"Kumpulkan semuanya. Hari ini semuanya menginap kan?" Tanya nya kepada Langit, sekretaris AXP. Langit menoleh, "mereka menginap dari kemarin karena kasus lumayan banyak." Jawabnya.

Galaksi menganggukkan kepalanya dan berjalan ke arah lorong bawah tanahnya. Galaksi langsung berjalan diikuti oleh Langit di sampingnya.

"Tolong... Lepaskan saya," ujar seseorang laki laki berjas anak kuliahan. Laki laki itu sedikit tampan tetapi masih kalah jika dibandingkan oleh Galaksi. Laki laki itu adalah brengsek, laki laki yang sudah ingin mencabuli Zoya saat kemarin. Bagaimana Galaksi bisa tahu? Yap, Galaksi tahu karena Kevin yang menolongnya.

Zwilling : Kembar [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang