gebratener Reis

1K 67 6
                                    

23 : Nasi goreng.

Gadis berambut panjang sudah berjalan dengan riangnya sambil membawa tempat makan pink nya yang sudah dirinya bawa dari rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis berambut panjang sudah berjalan dengan riangnya sambil membawa tempat makan pink nya yang sudah dirinya bawa dari rumah. Gadis itu Zoya, gadis cantik dengan wajah polosnya. Zoya sudah berjalan dan celingak-celinguk mencari dimana kelas Galaksi.

Memang ini menyiksakkan Zoya tetapi sungguh melihat senyuman Galaksi sangat candu menurutnya. Zoya langsung mengembangkan senyumannya saat melihat kelas Galaksi.

"E–– ngapain?" Tanya seorang siswi yang sedang menyapu kelasnya. Zoya sedikit menunduk tersenyum dan menatap Galaksi yang sedang duduk di bangku belakang sambil memegang buku kesayangannya. Psikopat.

"Aku Zoya, aku anak kelas 10. Aku datang mau ketemu sama Galaksi." Ujar Zoya kepada gadis itu. Gadis itu mengerytkan dahinya dan menggeleng cepat.

"Lo yakin? Elo gak takut? Woi. Dia itu ketua AXP anjir. Satu kelas aja takut sama dia, oh iya. Bahkan ni ya, bendahara kelas aja gak pernah nagih uang kas ke Galaksi, karena takut." Bisik gadis itu dengan heboh. Zoya menahan tawanya dan tersenyum.

"Aku boleh masuk kan?" Gadis itu menoleh ke arah belakang dan menganggukkan kepalanya.

"Lo hati hati ya. Ini kelas sepi tau, semuanya pada ke kantin. Gue mah lagi nyapu karena tadi piket." Ujar gadis itu memperingati. Sepertinya gadis itu memang bersifat sokap alias sok akrab.

Zoya hanya mengangguk dan berjalan ke arah barisan Galaksi duduk. Galaksi masih setia dengan bukunya dan tak menyadari kehadiran Zoya. Zoya sedikit mendegus dan menarik nafasnya panjang panjang.

"Ekhem." Dehem Zoya dengan sengaja. Tetap saja, Galaksi tidak mendongakkan kepalanya membuat Zoya semakin kesal.

"Ekhem." Ulang nya lagi dengan keras. Galaksi masih saja diam dengan bukunya. Karena merasa kesal, akhirnya Zoya merebut buku hitam itu dan melipatkan kedua tangannya di dada.

Galaksi mendegus kesal. "Apa si!"

"Kamu budek yah! Aku capek tau dari tadi berdiri kaya gini. Kamu kira gak capek!?" Omel nya dengan nada sedikit tinggi. Siswi siswi yang masih berada di kelas Galaksi hanya mengaga lebar dan menatap satu sama lain.

"Iya. Yaudah, duduk aja." Zoya yang sudah kesal langsung memeyengkan bibirnya ke kanan ke kiri seperti komat kamit. Zoya sangat kesal kepada ketua AXP itu, kenapa Galaksi tidak peka kehadiran nya. Akhirnya, Zoya duduk di depan Galaksi dan menatap laki laki itu dengan lekat.

Zoya mendegus kesal lagi. "Kamu gak nanya gitu, aku mau ngapain kesini?" Galaksi memejamkan matanya sejenak dan menutup buku hitamnya dengan kasar. Seisi kelas yang melihat dua sejoli itu hanya bisa terdiam dan pura pura sibuk dengan aktivitasnya. Padahal jelas jelas, mereka sedang memperhatikan gerak gerik Galaksi dan Zoya.

Zwilling : Kembar [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang