die Wahrheit

546 46 9
                                    

51. Kebenaran.

"Tuan Dino koma karena dirimu, Xen! Buka topeng mu, kita semua sudah tahu rencana busuk mu!" Xen tertawa hambar lalu membuka topengnya membuat mereka terkejut karena itu bukan lah Xen tetapi seseorang yang Galaksi serta Aslan kenali.

"Sawn!?" pekik Aslan terkejut karena pria itu adalah Sawn, sepupunya sendiri. Sawn tersenyum kecil lalu menatap Aslan serta Galaksi bergantian.

"Jadi Lo yang ngelakuin ini semua!?" tanya Aslan kembali dengan wajah yang memerah padam.

Sawn memutar pistolnya di depan mereka semua dengan wajah yang penuh dengan kesenangan. "Iya! Gue yang lakuin ini semua karena gue benci Pak Dino! Inget ya! Elisa itu milik gue, siapa pun nggak berhak buat ambil Elisa gue, dia milik gue!"

Galaksi hanya diam membiarkan Aslan yang membuka suara.

"I know Sawn! Tindakan Lo salah!"

Sawn tertawa terbahak-bahak karena ucapan sepupunya yang bernama Aslan itu. "What is wrong? Sekarang, mana Elisa?"

"Elisa udah aman di tempat yang sekarang! Dan Lo Sawn, keterlaluan, kenapa bisa sampai kaya gini!?" Aslan yang sudah muak berjalan sambil memegang kedua bahu sepupunya untuk menyadarkan kegilaannya.

"STOP! Bang, Do you know!? Aku sangat mencintai E.LI.SA. Dan, tua Bangka yang bernama Xen itu sudah aku bunuh dengan tangan ku sendiri karena dia——" tunjuk Sawn ke sembarangan arah.

"Mau ambil Elisa dari gue! Makanya, tua Bangka yang bernama Xen telah aku bunuh, hahaha!" tawa Sawn melengking membuat seluruh anak AXP hanya terdiam. Sungguh, suaranya hampir mirip dengan suara kuntilanak.

"Kenapa kamu bunuh Pak Xen!?" Ini giliran Galaksi membuka suaranya. Keduanya menoleh secara bersamaan ke arah Galaksi. Aslan yang sudah tidak tahu harus bagaimana pun langsung memundurkan langkahnya dan mendekat ke arah Galaksi.

"Awal dari semuanya memang ulah Xen bangsat itu! Tetapi gue hadir di dalam rencana busuk Xen yang mau ambil seluruh harta Tuan Dino, calon papah mertua gue, hahaha—— dan sampai situ aja, awalnya gue emang berniat membantu karena dia janji bakal kasih Elisa ke gue, tapi apa?! Dia berbohong, dia cuma akal-akalin gue doang biar gue mau di suruh ini itu! Dan habis itu, karena gue muak sama tua Bangka nafsu selangkangan, gue berniat membunuh karena dia juga incar Elisa sebagai jalangnya!" murka Sawn karena dirinya memang sangat menyayangi Elisa dari sejak mereka kecil. Ya bagaimana tidak, setiap Aslan datang ke mansion Dino, Sawn selalu ikut bersama Aslan dan bermain berdua bersama Elisa.

"Tapi Sawn! Tindakan Lo itu udah gak wajar, Lo udah bunuh Pak Xen!" sahut Aslan kembali dengan nada yang sudah marah.

Sawn menoleh lalu berdecak. "Karena Tua Bangka itu, calon papah mertua gue juga koma Aslan! Dia penyebabnya!"

Galaksi yang sudah kesal langsung mengarahkan pistol-Nya ke arah Sawn serta para bodyguard Sawn yang hadir ikut disini. Galaksi melirik Mahesa dengan ekor matanya.

Dor!

Satu peluru melesat di bodyguard satu yang hendak berlari karena tahu jika Mahesa akan menembaknya. Alhasil, bodyguard itu meninggal di tempat dengan darah yang bercucuran.

Dor!
Dor!
Dor!

Mahesa serta Sanca sudah ikut andil menembak seluruh bodyguard yang berada disini. Masih setengah sadar tetapi lima menit kemudian akan meninggal karena efek dari peluru.

"Lo udah macem-macem Sawn..." Suara pelan Galaksi membuat Sawn sedikit merinding. Apalagi saat melihat seluruh bodyguard sudah terkapar di bawah dengan darah yang bersimbah.

Zwilling : Kembar [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang