entführt

670 65 0
                                    

MAAP YA GES, AKU BARU BISA UP SEKARANG, KARENA BANYAK BANGET TUGAS AND BARU AJA PTS. Doain ya teman-teman besok aku PKL, jadi aku otomatis gak bakal ke wattpad terus untuk nulis cerita.

Gimana satu Minggu nya? Di ghosting sama Galaksi sampai 1 Minggu, semoga disini banyak yang terus nungguin cerita ini sampai bener-bener end.

Kalo kalian lupa sama chapter kemarin, lebih baik dibaca ulang ya. Okei, jangan lupa untuk vote, komen dan share cerita ini ke teman-teman kalian!

Yuk follow akun ini, terimaci🥵🥰

38. Di culik

Kejadian 5 menit tadi mampu membuat Zoya menjadi lemas mendadak. Tubuhnya gemetar di saat melihat isi ruangan tamu ini yang sudah berantakan dengan pecahan kaca dimana-mana. Zoya menangis, dirinya sudah tidak aman jika terus-menerus berada di dalam rumah ini. Dengan langkah cepat, Zoya langsung menutup pintu rumah ini dan berjalan keluar untuk memesan ojek yang lewat.

Dirinya harus benar-benar berada di gedung AXP sekarang. Hanya di gedung itulah, dirinya merasa aman dan sedikit tenang. Ingin rasanya menelfon Galaksi tetapi tidak mungkin karena ponselnya dirinya sudah lempar di atas mobil manusia topeng tadi.

Zoya berjalan dengan wajah yang pucat pasi. Kakinya terus saja bergetar hebat karena masih terkejut dengan kejadian tadi.

"Aku gak tau, ini sepi banget, Galaksi––––" gumamnya dan terus melangkahkan kakinya mencari angkutan umum.

Jalanan malam ini lumayan sepi dan sunyi. Zoya menghela nafasnya, kenapa malam ini terlihat suram dari malam biasanya. Kenapa di daerah sini mendadak menjadi sepi, tidak ada satupun yang lewat kecuali dirinya.

"Abang nasi goreng itu juga, kenapa tutup si, kan jadi serem sepi," decaknya karena tukang nasi goreng depan jalanan sana tutup.

Zoya terus saja berjalan walaupun dirinya merasa takut dengan malam ini. Tak lama, suara motor dari belakang membuat Zoya semakin terus berjalan dengan langkah yang cepat.

"Zoya!?" teriak seseorang dari belakang. Zoya memberhentikan langkahnya dan menoleh ke belakang. Suara itu lumayan tidak asing membuat Zoya percaya bahwa itu bukanlah penjahat.

"Kak Rival!?" ujar Zoya dengan terkejut. Di antara ingin menangis dan senang sudah tercampur aduk di dalam diri Zoya. Zoya langsung berlari dengan wajah yang ketakutan membuat Rival mengerutkan keningnya. Ada apa dengan Zoya, sampai gadis itu terlihat takut.

"Elo kenapa? Kenapa keluar malem-malem gini? Di omelin Galaksi gimana!? Sana, pulang, emangnya Tante Ara sama Cem–––"

"Mereka di culik!" potong Zoya dengan cepat karena Rival terus saja berbicara. Ucapan Zoya sontak membuat Rival terkejut bukan main.

"Culik?" beonya dengan wajah yang bingung. Zoya menganggukkan kepalanya serta memegang lengan Rival dengan kencang.

"Iya kak! Mereka di culik sama gerombolan manusia bertopeng, sekarang aku mau ke gedung, aku mau ketemu sama Galaksi," tuturnya dengan wajah yang masih pucat dan takut. Rival menganggukkan kepalanya dan langsung memakai helmnya kembali.

"Naik! Kita ke gedung bareng," Zoya hanya mengangguk dan naik ke atas jok belakang Rival. Setelah sudah, motor ninja itu sudah berjalan dengan kecepatan yang tinggi membuat Zoya merasa menjadi tidak aman kembali.

Zwilling : Kembar [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang