AWAL

406 18 6
                                    

Happy reading❣️

"eh ke club yuk"

Zoya yang mendengar itu terkejut bukan main, pasalnya ini pertama kalinya mereka ingin pergi ke club.

"Kamu ikut kan sayang" ujar Rafa, pacar zoya

Zoya hanya diam, bingung ia harus ikut pergi atau tidak, club bukan lah tempat biasa. Ia tidak suka bau alkohol sangat tidak suka.

"Aku--"

Ting!

Suara notifikasi memotong ucapan Zoya, suara itu datang dari ponsel Zoya.

Zoya hendak melihat siapa yang mengirim pesan kepadanya, saat melihat nama yang tertera dilayar ponsel segera Zoya membalas pesan tersebut

Bund bund
Zoya sayang, pulang sekolah langsung pulang ya

Me
Siap bunda

"Eh gue nggak bisa ikut ke club, gue pulang duluan ya" ujar Zoya bergegas pergi dari tempat tongkrongannya

"Eh sayang, kamu nggak ikut nih?" Ujar Rafa menarik tangan Zoya

"Hmm sorry banget ya raf" ujar Zoya lalu beranjak pergi

🦋🦋🦋

"Tolong!!"

"Tolong!!"

Zoya sedang dalam perjalanan menuju rumahnya tiba tiba terdengar teriakan minta tolong. Zoya segera mencari sumber suara itu yang ternyata sumber suara itu berada didalam gang kecil yang terdapat diseberang jalan. Segera Zoya menyebrang dan berlari untuk membantu.

Saat sampai didepan gang itu Zoya berteriak "hei!" Membuat seorang preman laki laki dan seorang wanita paruh baya. Preman itu berusaha merebut tas milik wanita itu

"Ngapain Lo?" Teriak Zoya saat preman itu menghampiri nya

"Widih, siapa Lo? Sok jagoan cewek cewek" ujar preman itu membuat Zoya menatapnya remeh

"Nggak usah ngeremehin cewek bang" ujar Zoya membuat preman tersebut heran

"Cewek kayak Lo bisa apa? Lemah!" Ujar preman itu yang berhasil membuat kemarahan Zoya muncul, namun Zoya berusaha sabar.

"Lemah lemah, ntar diputusin cewek nangis" ujar Zoya membuat preman didepannya kesal

"Abang nggak punya ibu? Coba bayangin ibu Abang itu dijambret sama preman macem Abang. Gimana perasaan Abang?" Ujar Zoya berusaha tenang

"Emak gue.. udah meninggal" ujar preman itu nada diawal kalimatnya tinggi namun diakhir kalimat terdengar lirih

"Ohh sorry ya bang, gue nggak tau. Turut berduka cita bang, semoga amalnya diterima sama yang maha kuasa" ujar Zoya prihatin

"Iya gapa-- sial gue jadi curhat!" Ujar preman itu

"Mau lo apa?!" Lanjut preman itu kembali dengan nada tinggi

"Wiss santai bang santai, tadi udah santai kok sekarang ngegas lagi bang"

"Ah banyak omong Lo!"

Karna omongan Zoya yang terlalu bertele-tele membuat sang preman kesal dan kehabisan kesabaran. Preman itu lalu hendak memukul zoya

Zoya yang melihat itu langsung menangkap tangan sang preman dan memutar tangan itu kebelakang lalu mendorong preman itu. Sang preman yang sudah tersulut emosi langsung berlari dan berniat memukul kembali wajah Zoya, namun bukan Zoya namanya jika lambat gerak. Zoya langsung menghindar ke pinggir dan memukul rahang preman itu, ketika preman itu sedang lemah dengan segera Zoya menjatuhkan preman itu dan kembali memukul wajahnya.

Melihat wajah preman itu yang sudah banyak lebam membuat Zoya berhenti dan menjauh memberi ruang untuk preman itu bangun, namun ketika bangun preman itu kembali ingin menyerang Zoya.

Baiklah kesabaran Zoya juga sudah habis sekarang. Zoya mendorong preman itu ke belakang dan membiarkan preman itu menghampiri nya. Ketika sudah dekat Zoya mempersiapkan kaki nya dan...

Arghh!

Zoya menendang kemaluan preman itu dan ya preman itu tersungkur ke tanah, tidak bisa melakuka apapun kecuali merasakan apa yang baru saja Zoya lakukan.

"Pergi Lo!" Ujar Zoya membuat preman itu bangun dan berjalan menjauh dengan tergopoh-gopoh

"Ibu gapapa?" Ujar Zoya menghampiri wanita paruh baya ketika preman tadi sudah menjauh

"Iya nak, ibu gapapa. Makasih banyak ya udah tolong ibu" ujar wanita itu sangat berterima kasih

"Iya Bu sama sama" ujar Zoya dengan senyuman manisnya

"Kamu ada yang luka nggak?" Ujar wanita itu khawatir, melihat perkelahian tadi membuatnya takut dan khawatir terhadap anak gadis yang ada didepannya ini

"Nggak kok Bu, saya baik baik aja" ujar Zoya masih mempertahankan senyumnya

"Nak ini ibu ada uang, ambil ya sebagai imbalan--"

"Nggak perlu Bu, saya ikhlas kok bantu ibu. Ibu simpen aja uangnya ya" ujar Zoya lembut

"Yaudah kalo gitu, kamu main ke rumah ibu ya. Mampir dulu disana, rumah saya Deket kok dari sini" ujar wanita itu

"makasih banyak bu, Tapi maaf saya harus buru buru pulang. Bunda saya udah nyariin soalnya" ujar Zoya yang langsung berjalan pergi menjauh

"Hati hati nak" ujar wanita itu ketika melihat Zoya yang sudah menjauh

"Masyaallah masih banyak orang baik ya ternyata. Semoga dapet jodoh yang baik ya nak"

🦋🦋🦋

"BUNDAA ZOYA PULANG!" teriak Zoya membuat seisi rumah menatapnya

"Salam nya mana Zoya?" Tegur bunda mengingatkan

"Ohh iya, assalamu'alaikum bunda" ujar Zoya dengan cengirannya. Zoya selalu saja ditegur oleh bunda nya saat pulang ke rumah, ya karena selalu lupa mengucapkan salam.

"Waalaikumsalam, Zoya kamu kalo waktunya pulang sekolah langsung pulang ya, jangan kelayapan terus kamu anak perempuan nggak baik kelayapan terus. Ubah diri kamu pelan pelan ya kamu pasti bisa" ujar bunda menasehati sekaligus memberi semangat pada Zoya, anak terakhirnya

"Oke bunda, maafin Zoya ya Bun belum bisa jadi anak yang baik buat bunda" ujar Zoya dengan senyum menatap bundanya, lalu naik keatas menuju kamarnya

Bunda yang melihatnya hanya menghela nafas pelan "bismillah ya Zoya"

🍎🍎🍎

YEAYY BARU AWAL NIH, GIMANA??

JANGAN LUPA BINTANGNYA YAA🌟

Semuanya aku mau kasih tau disini
Kalo seandainya ada gambar yang hilang maaf ya, karena itu hilang Karna aku baru update wattpad terus hilang deh, mau aku tambahin lagi pun gak bisa Karna di galeri aku juga udah kehapus.

Jadi maaf atas ketidaknyamanan kalian🙏🏻

A untuk Z (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang