Happy reading ❣️
Tak terasa sudah 2 tahun berlalu, kini Zoya tengah menempuh pendidikan di sebuah universitas yang cukup terkenal di kotanya, dan kebetulan di universitas yang sama dengan Syifa dan Jihan. Dengan jurusan yang berbeda tentunya.
Bagaimana dengan abrisam? Laki laki itu kini bekerja di perusahaan milik ayahnya. Ia juga memiliki sebuah toko yang kini cukup dikenal masyarakat, toko itu menjual berbagai macam sepatu sneakers dengan bahan yang berkualitas. Ia membangun toko itu bersama teman-temannya, Abbas, basman, dan juga barra. Toko itu bernama Ba'S
Kehidupan yang mereka jalani berjalan lancar dan tenang. Semuanya berjalan dengan tenang, sama seperti keadaan rumah Zoya dan abrisam. Semuanya tenang, tak ada bising bising suara bayi atau suara anak anak.
Abrisam dan Zoya masih betah menjalani kehidupan ini berdua, Zoya pernah mempertanyakan hal ini pada abrisam. Namun abrisam menjawabnya dengan tenang, ia ingin membiarkan Zoya fokus pada pendidikannya dahulu, jika semuanya sudah terkendali mereka akan mempersiapkannya nanti.
Dan disinilah mereka, kebetulan hari ini adalah hari Minggu jadi keduanya sedang bersantai diruang tamu. Dengan beberapa cemilan seperti kentang goreng, dimsum, juga puding cokelat yang Zoya buat.
Namun sepertinya keduanya tidak sedang bersantai, melainkan sedang bertanding. Bertanding disebuah game online bernama mobile legends. Menjadi rekan satu tim yang saling membantu satu sama lain.
"Zoya jangan kesana, disana rame." Ujar abrisam tanpa mengalihkan pandangannya dari layar ponselnya.
"Iya iya, darah aku mau habis, aku mau recal dulu." Ujar Zoya yang juga fokus pada ponselnya.
Keduanya tengah bermain di mode classic, jadi tidak terlalu tegang. Namun, dengan perbedaan rank antara legend dan myhtic membuat Zoya sedikit kesulitan dalam menghadapi musuh.
"Aduh aku nggak bisa lawan fanny, dia susah banget di kill." Keluh Zoya ketika hero kagura yang digunakannya mati dibunuh oleh hero Fanny.
"Aku juga susah, oke tenang aja nanti kita bales." Ujar abrisam menatap Zoya sedangkan yang ditatap mengacungkan jempolnya.
"Turret turret, jaga turret." Ujar Zoya kembali fokus pada layar ponselnya.
"Aku alihin perhatian musuh nanti kamu push turret ya?" Ujar abrisam membuat Zoya mengangguk.
"Oke." Sahutnya.
Setelah lama berperang dan fokus pada ponsel kini keduanya bernafas lega karena berhasil memenangkan pertandingan di mode classic itu.
Zoya menghela nafas lega. "Main classic aja se-lama ini ya." Ujar nya.
"Iya, capek juga. Jadi laper." Ujar abrisam yang kini fokus pada makanan didepannya.
"Jadi lupa makan gara gara kelamaan main." Lanjut abrisam yang tengah menyantap dimsum.
"Iya ya, sampe lupa." Sahut Zoya yang memakan kentang goreng. "Hari ini hari Minggu, kita mau ngapain?" Tanya nya pada abrisam.
"Ke mall mau?" Tanya abrisam.
Zoya menganggukkan kepalanya cepat seperti anak kecil. "Mau!" Ujarnya antusias.
"Yaudah ayo siap siap." Ujar abrisam menarik tangan Zoya ke lantai atas untuk mempersiapkan diri.
🦋🦋🦋
Kini keduanya sudah sampai disebuah mall yang cukup besar di kota mereka.
"Oke udah sampe, jadi mau kemana kita sekarang?" Tanya abrisam seraya mengayun-ayun kan genggaman tangannya dan Zoya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A untuk Z (SELESAI)
Teen FictionSyafiqah Misha Zoya seorang gadis yang lahir dari keluarga yang ilmu agama nya cukup baik itu memiliki sifat keras kepala dan nakal Karna pengaruh teman temannya disekolah, beruntung ia memiliki teman lain yang paham akan ilmu agama dan selalu menu...