B&S

30 5 0
                                    

Happy reading❣️

"Rumah Lo rapih banget ya Sam." ujar Abbas sambil memperhatikan detail rumah abrisam.

"Dibalik rumah yang bersih dan rapih terdapat istri yang baik dan cantik dibelakang sana." ujar barra--salah satu teman abrisam sambil menunjuk Zoya yang sedang menuruni tangga.

Kini teman teman abrisam yaitu Abbas, barra dan basman datang ke rumah abrisam untuk membahas tentang kegiatan kampus mereka yang kebetulan saling memiliki kaitan dengan jurusan masing-masing.

Melihat barra yang menunjuk ke arah tangga refleks abrisam ikut menoleh ke arah yang ditunjuk barra. Terlihat Zoya sedang menuruni tangga disana.

Abrisam kemudian berjalan menghampiri Zoya yang baru saja menuruni tangga nya. Abrisam menatap Zoya sementara Zoya melihat ke arah ruang tamu yang terlihat ramai.

"Eh ada temen temen kamu?" Tanya Zoya dengan wajah sedikit terkejut.

"Iya, mereka dateng buat bahas kegiatan kampus." ujar abrisam santai.

"Ihh abrisam temen temen aku juga mau dateng." ujar Zoya sedikit panik.

"Yaudah nanti kalian diatas aja ya, dikamar yang satu lagi." ujar abrisam membuat Zoya mengangguk.

"Yaudah abrisam nanti kalo mereka Dateng suruh langsung naik aja ya." ujar Zoya membuat abrisam mengangguk.

"Aku naik dulu, Bye!" ujar Zoya sambil melambaikan tangannya kemudian berlari kecil menaiki tangga.

Kemudian abrisam kembali ke ruang tamu, menemui teman temannya yang sedari tadi memperhatikan interaksi keduanya.

"Kok orang orang bisa dapet cewek cantik ya?" Ujar barra membuat basman menaikkan sebelah alisnya.

"Bisa lah kalo emang jodoh mah." ujar Abbas santai.

"Lagian cantik setiap cewek itu kan beda." sambung basman.

"Ntar gue mau cari cewek yang modelannya kayak Wirda Mansur lah." ujar barra sambil membayangkan wajah cantik Wirda Mansur.

"Jangan halu anda hei wahai barra bin Abdul bin Nadhif bin Karim bin Ridho bin Asmad." ujar Abbas membuat barra melongo.

"Jih kok lo tau nasab gue?" Ujar barra terkejut.

"Gue kan penguntit lo." ujar Abbas asal.

"Astaghfirullahaladzim." ujar barra mengelus dada nya.

"Nggak dong bercanda." ujar barra santai.

"Serem juga ya kalo gue punya penguntit, tapi kalo penguntit nya cewek cantik gapapa." ujar barra yang mendapat tatapan tajam dari basman.

"Cewek Mulu pikiran lo." ujar basman ketus.

"Iya deh maaf ya kakak kakak ganteng semua, saya salah." ujar barra dramatis.

"Apa salah hamba ya Allah sampai punya temen dramatis kayak barra." ujar Abbas memandang keatas.

"Astaghfirullahaladzim kamu ini berdosa banget." ujar Abbas sambil memegang dadanya.

"Ganteng doang jemput cewek depan gang." ujar abrisam tiba tiba.

"Ini lagi anak satu, gaje banget dari tadi diem tapi sekalinya ngomong ngawur." ujar Abbas menatap kedua temannya.

"Heh Abbas gue sumpahin ya jodoh Lo cantik." ujar barra asal.

"Jodoh gue mah pasti cantik" ujar Abbas santai

"Idih cantikan juga jodoh gue." ujar barra.

"Assalamualaikum."

Tiba tiba terdengar suara dari luar rumah yang menghentikan pembicaraan mereka, abrisam kemudian berdiri hendak membuka pintu.

A untuk Z (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang